VIVAnews - Seorang gadis cilik berusia tujuh tahun secara ajaib tetap selamat setelah jatuh dari gedung apartemen dengan ketinggian empat lantai di Singapura, Senin sore waktu setempat, 9 Maret 2009. Seperti dilaporkan laman Channel News Asia, Selasa 10 Maret 2009, Siti Nur Aini tergelincir dari atas akibat ada celah di pagar pembatas besi di dekat lift apartemen. Dia menderita patah tulang.
Keluarga Siti mengatakan bahwa celah tersebut sudah dilaporkan Desember tahun lalu kepada Dewan Kota Bukit Merah. Saat dikonfirmasi tadi malam, dewan kota tidak dapat menemukan rekaman telepon yang berisi laporan dari keluarga Siti tersebut.
"Kami kira pagar itu sangat berbahaya, pagar tersebut berkarat dan rapuh," ujar kakek Siti. Johari sedang memasak mi rebus untuk Siti sekitar pukul 4.30 sore kemarin, saat anaknya (ayah Siti) membopong Siti ke dalam. "Matanya terbuka dan dia tidak bicara. Kemudian dia mulai menangis dan mengeluh sakit," kata Johari. Ayah Siti lalu memanggil ambulan dan Johari mencoba menenangkan cucunya.
Saat kejadian, selembar tikar piknik sedang dijemur di atas celah pagar pembatas. Siti sedang bermain-main di dekat situ. "Sepertinya Siti bersandar di tikar itu dan tiba-tiba kami sadar ada tikar piknik itu, lalu baru kami sadari bahwa dia jatuh," kata teman keluarga Johari, Muhammad Azman.
Malam tadi, seorang anggota parlemen dan seorang wakil dewan kota menjenguk Siti di Rumah Sakit Universitas Nasional. Saat mereka berkunjung, Siti sedang menjalani operasi akibat pendarahan di abdomen.
Manajer dewan kota yang mengurus properti, Vincent Lim, yang juga ikut menjenguk Siti, mengatakan bahwa biasanya kalau ada laporan kerusakan fasilitas di apartemen yang datang saat jam kerja, timnya akan segera dikirim ke lokasi untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
"Kalau laporan itu datang pada saat jam kerja, sistem kami akan merekamnya dan memerintahkan seseorang untuk turun ke lapangan pada hari kerja berikutnya," katanya.
Detik-detik Serangan Rudal Israel Tewaskan 3 Anak dan Cucu Pentolan Hamas Ismail Haniyeh
Tiga putra dan empat cucu dari pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dikabarkan tewas dibunuh dalam serangan udara Israel di sebuah kamp pengungsi di barat Gaza
