VIVAnews - Center for Electoral Reform (Cetro) berpendapat, tak relevan menghubungan syarat dukungan suara di parlemen dengan kedudukan presiden. Harusnya yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat bukan memperbesar syarat dukungan presiden tapi melakukan penyederhanaan partai.
Menghubungan dukungan parlemen terhadap presiden sangat tidak relevan karena Indonesia menganut sistem presidensial. Dalam sistem presidensial, kedudukan presiden tidak ditentukan oleh penguasaan mayoritas kursi di parlemen seperti halnya sistem parlementer. Selain itu, oposisi yang dibangun dalam sistem presidensial adalah oposisi terhadap isu, bukan oposisi permanen dari partai yang kalah.
Fakta juga membuktikan, meskipun hampir semua partai terwakili di kabinet, presiden masih sering menghadapi penolakan dari partai. "Misalnya ancaman impeachment dari Partai Amanat Nasional (PAN) karena kasus Maluku Utara, padahal orang dekat Presiden yaitu Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa adalah mantan Sekretaris Jenderal PAN," jelas peneliti Cetro, Refly Harun, dalam diskusi di Restoran Angsa Dua, Senayan, Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2008.
Faktanya lagi, dalam isu persentase ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mengaku oposisi justru kompak dengan Golkar yang merupakan partai pemerintah. Golkar justru menolak persentase yang diajukan pemerintah melalui rancangan Undang-undang Pemilihan Presiden yakni 15 persen kursi dan 20 persen suara. "Jadi hanya Demokrat yang betul-betul partai pemerintah dan tidak pernah beroposisi terhadap presiden," kata Refly.
"Maka saran kami di masa depan, yang diperjuangkan bukanlah pembatasan Capres melainkan penyederhanaan parpol. Bila jumpa parpol peserta Pemilu sedikit, tentu jumlah capres pun tak akan banyak," tandasnya.
Selain itu, Refly melihat, kengototan fraksi-fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat yaitu Golkar dan PDIP untuk menerapkan persentase tinggi sangat mungkin akan berbuah gugatan judicial review dari partai peserta Pemilu yang tidak dapat mengajukan calon.
Baca Juga :
Terpopuler: Alasan Heerenveen Lepas Nathan Tjoe-A-On, Calon Kiper Timnas Indonesia Sabet Scudetto
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Hasil Everton vs Liverpool: The Reds Kalah 2-0
Purwasuka
13 menit lalu
Hasil Everton vs Liverpool di Liga Inggris 2023-2024 telah diketahui. The Reds harus mengalami kekalahan usai tertinggal 2-0 tanpa balasan gol satu pun.
Motivasi Tinggi Arema FC saat Lawan PSM
Malang
23 menit lalu
Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro mengatakan bahwa timnya dalam motivasi tinggi melawan PSM. Motivasi untuk keluar degradasi sudah ditanamkan sejak dia datang
9 Rekomendasi Film Komedi Korea yang Tayang di Netflix: Dream Hingga Seoul Vibe
Olret
sekitar 1 jam lalu
Film komedi Korea bisa menjadi sumber tawa dan kesenangan yang luar biasa. Mereka bisa menjadi lucu dengan dialog jenaka seperti di Dream atau dengan situasi absurd
IU, lahir dengan nama Lee Ji Eun, adalah artis Korea Selatan dengan banyak segi yang terkenal karena kehebatannya dalam musik dan akting. Ini rekomendasi Drama Korea IU
Selengkapnya
Isu Terkini