VIVAnews - Penasihat presiden terpilih Barack Obama sedang menggodok rencana untuk menutup penjara Guantanamo dan menuntut para tersangka teroris di Amerika Serikat. Sebuah rencana yang menurut pemerintahan Presiden George W.Bush lebih mudah diucapkan daripada dilaksanakan.
Sementara rencana itu digodok, beberapa tahanan akan dibebaskan dan lainnya akan didakwa di pengadilan AS, dimana mereka bisa mendapatkan hak konstitusional dan pengadilan terbuka.
Tapi meskipun keputusan sulit , Obama harus memenuhi janjinya menutup penjara di Teluk Guantanamo, Kuba. Rencana yang membutuhkan dibuatnya sebuah sistem hukum baru untuk menangani informasi terpercaya yang melekat pada beberapa kasus yang sangat sensitif.
Sekitar 250 tahanan di Guantanamo bersih untuk dibebaskan, tapi pemerintahan Bush belum menemukan negara yang berminat menerima mereka.
Para penasihat yang berpartisipasi secara langsung dalam perencanaan itu, menolak dikutip namanya karena proses perencanaan belum final.
Rencana dikembangkan oleh tim Obama yang terdiri dari para pakar hukum dari kedua partai politik, Demokrat dan Republik. Ketika muncul ke permukaan Senin 10 November 2008, isu ini mengundang kritik dari Demokrat yang menolak dibuatnya sistem hukum baru dan dari Republik yang menolak membawa tersangka teroris ke daratan AS.
Penasihat luar negeri Obama, Denis McDonough mengatakan presiden terpilih menginginkan Guantanamo ditutup, tapi belum ada keputusan yang sudah dilakukan mengenai bagaimana dan dimana para tahanan ini, dan tak ada proses yang sudah dilakukan hingga tim keamanan nasional dan hukum Obama terbentuk.(AP)