Krisis Global Bayangi Investor Blok Natuna

VIVAnews - PT Pertamina (Persero) belum menerima proposal penawaran kedua dari delapan perusahaan minyak dan gas (migas) yang masuk daftar pendek rekanan mengelola lapangan gas Blok Natuna D Alpha, Sumatra.

"Satupun belum ada yang memasukkan proposal penawaran kedua," ujar Direktur Hulu Pertamina Karen Agustiawan di Jakarta, Senin 24 November 2008.

Dari hasil seleksi konsultan Wood Mackenzie, Pertamina telah menentukan delapan perusahaan masuk dalam shortlist di antaranya ExxonMobil (Amerika Serikat), Total (Perancis), Chevron (Amerika Serikat), Statoil (Norwegia), Shell (Belanda), ENI (Italia), CNPC (Cina) dan Petronas (Malaysia).

Karen mengatakan, dengan kondisi krisis finansial seperti saat ini, dikhawatrikan berpengaruh terhadap iklim investasi kedelapan perusahan itu. Sehingga investasi di Blok Natuna menjadi seret.

Menurut dia, Pertamina akan menunggu apakah krisis global ini membuat animo penawaran dari kedelapan perusahaan itu akan menurun. "Kami liat nanti di proposal kedua, apakah animonya masih tinggi atau tidak," kata dia.

Blok Natuna D Alpha merupakan lapangan gas terbesar di Asia Tenggara. Sejumlah perusahaan menyatakan minatnya karena kandungan gasnya sangat tinggi. Sayangnya, gas yang dikeluarkan Blok Natuna itu masih bercampur dengan gas karbon dioksida, sehingga Pertamina tak bisa mengembangkan blok itu sendiri.

Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick
Ilustrasi beli obat bisa lewat layanan telefarmasi.

Istri Bintang Emon Positif Narkoba Gegara Obat Flu, Begini Penjelasan Ahli

Terkait kasus yang dialami oleh Alca Octaviani, ada 2 jenis obat yang telah ia konsumsi di antaranya adalah obat actifed yang mempunyai kandungan pseudoephedrine.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024