Prediksi

Sisi Teknis Dorong Indeks Menguat

VIVAnews – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 11 Desember 2008, berpotensi menguat. "Sisi teknis menjadi katalis penguatan IHSG," kata analis PT Citi Pacific Securities Hendri Effendi kepada VIVAnews di Jakarta.

Hendri memproyeksikan, indeks menjelang akhir pekan ini berpeluang menembus batas atas (resistance) pada level 1.350 atau 1.400. Pada transaksi Rabu, 10 Desember 2008, IHSG ditutup menguat 49,78 poin (3,93 persen) ke level 1.315,89.

Di bursa Asia, pada perdagangan kemarin, indeks Hang Seng ditutup menguat 824,52 poin atau 5,59 persen ke 15.577,74, indeks Nikkei 225 Jepang terangkat 264,37 poin (3,15 persen) ke level 8.660,24, dan Straits Times Singapura naik 76,20 poin atau 4,34 persen menjadi 1.830,78.

Pada perdagangan Rabu sore waktu New York atau Kamis dini hari WIB, indeks Dow Jones naik 70,09 poin (0,81 persen) ke 8.761,42. Indeks Nasdaq naik 18,14 poin (1,17 persen) ke 1.565,48 dan indeks S&P 500 juga menguat 10,57 (1,19 persen) ke 899,24.

Menurut Hendri, indikator teknis stochastic oscillator yang membentuk pola golden cross yang merupakan sinyal beli jangka pendek, ini menunjukkan indeks berpeluang menguat kembali. “Pergerakan indeks yang berada di atas moving average juga memperlihatkan IHSG lebih sensitif terhadap berita positif,” jelasnya.

Dia menambahkan, kenaikan indeks kemarin yang diikuti volume dan nilai transaksi yang besar turut mendukung berlanjutnya penguatan indeks pada perdagangan hari ini. Sebab, terlihat pemodal kembali memburu saham. 

Hendri mengakui, pada perdagangan kemarin, faktor pasar regional yang cukup mendominasi sentimen pasar domestik. Selain itu, faktor nilai tukar rupiah yang cenderung menguat terhadap dolar AS tetap dicermati pelaku pasar. 

Pengamat pasar modal Felix Sindhunata juga berpendapat, IHSG perdagangan Kamis ini berpotensi melanjutkan pergerakan positif, seiring fenomena window dressing yang tersiar di pasar. “Tapi perlu waspadai, fenomena ini bersifat jangka pendek,” ujarnya.

Dia mengakui, sentimen kekhawatiran dampak krisis ekonomi Amerika ke Indonesia di tahun ini masih menjadi perhatian pelaku bursa Asia, termasuk pasar domestik. “Tapi secara teknis IHSG bergerak konsolidasi, dengan kecenderungan menguat dalam sepekan ini,” jelas Felix.

Felix memprediksi, indeks menjelang akhir pekan bergerak pada kisaran batas bawah (support) 1.280 dan resistance 1.340.

Rekomendasi Saham
Hendri merekomendasikan, akumulasi saham PT Timah Tbk (TINS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Indosat Tbk (ISAT) untuk jangka pendek. Sebab, ketiga saham itu berpeluang menguat ditinjau dari sisi teknis. “Tapi tetap waspadai saham-saham yang sudah menguat signifikan, sehingga rawan aksi ambil untung (take profit),” jelasnya.

Felix menyarankan, sebaiknya investor selektif memilih saham-saham unggulan (blue chips) untuk jangka pendek dan panjang. Sebab, blue chips relatif berfundamental kuat dan berkapitalisasi pasar besar. “Namun, jangan membeli dengan agresif,” ujarnya.

Rizky Nazar Diisukan Selingkuh, Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad
Timnas Qatar U-23 Vs Jepang

Timnas Qatar U-23 Menangis Usai Dihajar Jepang Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Timnas Qatar U-23 dipastikan gugur di babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Itu setelah mereka dikalahkan Jepang dengan skor 2-4 di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayy

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024