Pemerintah Upayakan Defisit 2009 Tetap 1%

VIVAnews - Pemerintah akan tetap mengusahakan defisit APBN 2009 hanya satu persen. Jumlah ini berarti pembiayaan anggaran pendapatan belanja selama 2009 mengalami kekurangan Rp 51,3 triliun.

"Kita akan usahakan karena kita sendiri sedang kesulitan uang," ujar Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta di Departemen Keuangan, Jakarta Senin 5 Januari 2009.

Kesulitan yang sama juga dialami negara lain di dunia. Menurut Paskah dengan perkiraan penyesuaian penerimaan negara pada 2009, pemanfaatan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) akan dialokasikan secermat mungkin. "Sebagian untuk stimulus dan sisanya untuk menutup defisit," ujarnya.

Mengomentari apakah dana Silpa sebesar Rp 38 triliun digunakan untuk stimulus sektor riil, Paskah tidak memberikan penjelasan rinci. "Dana Rp 38 triliun untuk 2009, nanti bisa digunakan dengan mekanisme perubahan atau dengan pasal darurat di APBN 2009," ujarnya.

Untuk itu, pemerintah terlebih dahulu akan mengutamakan kegiatan pengamanan sosial yang sifatnya seperti padat karya, juga pelebaran PNPM. Di sisi lain Pemerintah juga memperhatikan tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran.

Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM Surya Darma Ali mengatakan akan mengusulkan peningkatan program dalam pengembangan UKM dalam pemanfaatan Silpa. "Masih dalam rencana dan belum diputuskan," ujarnya.

Ia melihat berdasarkan data statistik yang diumumkan BPS hari ini, krisis keuangan saat ini tidak seseram seperti yang dibicarakan. Mengapa? Karena indikator seperti peningkatan pengeluaran masyarakat, tingkat konsumsi, kegiatan untuk hiburan serta kegiatan lain justru lebih meningkat dibanding tahun lalu.

"Krisis dilihat karena memang ada penurunan dari sisi ekspor, tapi dari segi pengeluaran rumah tangga tidak. Jadi untuk level bawah tidak terpengaruh," ucapnya.

Pemerintah melihat bahwa antisipasi krisis diperlukan dengan mendukung sektor permodalan untuk UKM. Belajar dari krisis 1997-1998, ketika terjadi krisis dan banyak PHK, masyarakat mengutamakan kegiatan usaha skala mikro. "Masalahnya ada disini, jadi bagaimana mereka bisa dibantu dari sisi modal," ungkapnya.

Mantan Ajudan Ungkap Syahrul Yasin Limpo Panik saat Rumahnya Digeledah KPK
Istimewa/kemenkominfo

Bos Apple Langsung Sambangi Prabowo usai Bertemu Jokowi, Ini yang Dibicarakan

Setelah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, CEO Apple Tim Cook menemui Menhan Prabowo Subianto di kantornya Rabu siang, 17 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024