Organisasi Angkutan Darat

"Tarif Angkutan Sulit Turun Seperti Semula"

VIVAnews - Organisasi Angkutan Darat akan menurunkan tarif angkutan umum seiring penurunan harga bahan bakar bersubsidi jenis premium dan solar.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Organda, Murphy Hutagalung, mengatakan, angka penurunannya akan dihitung dengan mempertimbangkan sejumlah unsur. Tidak hanya harga bahan bakar minyak, tapi juga unsur lain seperti harga spare part, harga ban, dan harga oli.

Harga bahan bakar minyak, kata dia, hanya mempengaruhi 30-40 persen tarif angkutan umum. Sehingga sulit bagi Organda mengembalikan tarif angkutan umum seperti sebelum kenaikan harga BBM pada Mei 2008. "Sulit jika tuntutannya seperti tarif semula, karena banyak komponen yang bertahan dengan harga tinggi," ujarnya kepada VIVAnews, Senin 12 Januari 2009.

Pemerintah kembali menurunkan harga premium untuk ketiga kalinya menjadi dari Rp 5.000 menjadi Rp 4.500 per liter. Sedangkan solar dari Rp 4.800 menjadi Rp 4.500 per liter. Kebijakan ini berlaku mulai 15 Januari 2009 mendatang.

Dengan demikian, harga premium kembali pulih seperti sebelum kenaikan harga BBM pada Mei 2008. Harga solar masih lebih tinggi Rp 200 dari harga solar sebelum Mei 2008. Saat itu tarif angkutan umum jenis bus sedang Rp 2.000 per penumpang. Sedangkan tarif taksi Rp 4.000 untuk tarif batas bawah buka pintu, dan Rp 5.000 untuk tarif batas atas buka pintu. "Sulit jika tarif angkutan umum harus turun seperti semula," ujar Murphy.

Bule Jerman Serang Penjaga Vila di Bali Usai Ditagih Nunggak Sewa 4 Bulan
Denny Cagur

Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu

Denny Cagur mengungkap bahwa satu tahun sebelum meninggal, sang ibunda memberi kado ulang tahun tak biasa kepada dirinya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024