VIVAnews - Sebagai calon presiden, Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto, ternyata sama-sama dinilai pemilihnya cocok berdampingan dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X. Bahkan, bagi pemilih Susilo Bambang Yudhoyono pun, Sultan dinilai paling cocok setelah Jusuf Kalla.
Dalam survei Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), pasangan Megawati-Sultan dipilih 22,6 persen pemilih Mega, sedangkan Prabowo-Sultan dipilih 18 persen pemilih Prabowo. Sementara sebagai pasangan Yudhoyono, terdapat 11,9 persen pemilih Yudhoyono yang memberikan suara.
Setelah Sultan, pasangan yang dinilai cocok dengan Megawati berikutnya adalah Prabowo Subianto yakni 12,1 persen. Berikutnya Akbar Tandjung 11,7 persen, Jusuf Kalla 9 persen dan Agung Laksono 4,9 persen.
Di kubu Prabowo, setelah Sultan, Hidayat Nur Wahid dipilih 10,9 persen. Lalu Prabowo-Akbar Tandjung 8,7 persen, Prabowo-Agung Laksono 8,2 persen dan Prabowo-Sutiyoso 7,1 persen.
Di kubu Yudhoyono, 33,6 persen menginginkan berpasangan dengan Jusuf Kalla. Barulah setelah itu Yudhoyono-Sultan dengan 11,9 persen, Yudhoyono-Prabowo 9,3 persen, Yudhoyono-Hidayat Nur Wahid 8,4 persen dan Yudhoyono-Akbar Tandjung 6,9 persen.
Bagaimana jika Sultan yang menjadi calon presiden? Ternyata banyak pemilihnya menginginkan Sultan berpasangan dengan Prabowo yakni 18 persen. Kemudian Sultan-Hidayat 17,1 persen, Sultan-Sutiyoso 6,5 persen, Sultan-Akbar Tandjung 6,5 persen dan Sultan-Sri Mulyani 6 persen.
Usia dari 2.490 responden minimal 17 tahun, tersebar di 125 desa di 33 provinsi. Responden diambil secara acak, proporsional di tiap provinsi. Wawancara dilakukan tatap muka dengan margin of error lebih kurang 2 persen dan dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Industri Facility Manajemen Indonesia di Atas Vietnam dan Kamboja
Industri Facility Management (FM) yang memasok pekerja outsourcing di Indonesia mengatakan bahwa pasar Indonesia lebih baik dari Vietnam dan Kamboja.
