BPS: Potensi Deflasi Januari Besar Sekali
VIVAnews - Pemangkasan harga premium dan solar ketigakalinya berpotensi memperlambat laju inflasi. Seperti Desember 2008 lalu, Januari ini potensi deflasinya juga sangat besar.
Sebab penurunan premium dan solar yang masing-masing menjadi Rp 4.500/liter memperlambat gerak inflasi 0,53 persen. "Jadi kalau semua barang dan jasa yang lain tidak bergerak hasil akhir Januari ini bisa deflasi," kata Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan kepada VIVAnews, Selasa 13 Januari 2009.
Beberapa sektor termasuk angkutan yang juga berpotensi deflasi. Namun yang harus diingat, kata Rusman, premium dan solar tidak berdiri sendiri sebab untuk menghitung inflasi ada 700 komoditas lain yang ikut diamati. "Kalau semua tidak bergerak, beras tidak naik, minyak goreng juga tak bergerak, potensi deflasinya besar sekali," kata dia. Namun berapa kisaran angkanya, Rusman tidak bersedia menyebutkan.
Yang jelas, Rusman menambahkan, penurunan premium akan langsung terlihat dampaknya pada komponen harga bahan bakar minyak ini dan tarif angkutan dalam kota. Sedangkan solar lebih banyak berdampak pada putaran kedua. Solar yang banyak dipakai kalangan industri jika harganya turun akan mempengaruhi barang-barang pokok dan ongkos angkutan barang. Sehingga dampaknya lebih lama.
"Jadi kalau mau optimis, Januari 2009 jika terjadi deflasi, maka inflasi bisa terjun satu digit, tidak usah tunggu Maret. Januari juga sudah bisa. Karena melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya pada Januari biasanya inflasi sangat tinggi. Tahun 2008, misalnya sampai 1,77 persen," tutur Rusman.
Harga beras yang biasanya melonjak pada setiap Januari, kata Rusman, juga cenderung stabil. Kalau pun ada kenaikan di minggu kedua Januari besarannya masih di bawah satu persen. "Sekitar 0,9 persen, tapi ini masih aman," katanya.
Cenderung Aman
Rusman juga menuturkan, pada bulan-bulan ke depan inflasi cenderung melandai karena tidak terlihat adanya faktor demand shock seperti hari raya dan sebagainya. "Paling-paling nanti Juni pas tahun ajaran baru," kata Rusman.
Pelaksanaan Pemilu 2009 pada April nanti dinilainya juga tidak bisa dijadikan faktor demand shock. "Pemilu memang menggerakkan demand untuk kebutuhan-kebutuhan kampanye. Belanja perorangan atau partai akan mendorong demand, tapi bukan demand shock hanya lebih bergairah saja," bebernya.
Donald Trump Ketiduran saat Jalani Sidang Kasus Suap
Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan ketiduran saat menghadapi persidangan pertamanya tentang kasus suap yang ia jalani di pengadilan New York. Ini ada
