Ketua DPRD Sumatera Utara Tewas di Tengah Demo

Yudhoyono: Indonesia Menangis

VIVAnews – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan prihatin terhadap aksi kekerasan dalam demonstrasi di Sumatera Utara yang diduga mengakibatkan tewasnya Abdul Aziz, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Provinsi Sumatera Utara,

Musim Mudik Lebaran 2024, TPI Imigrasi Soetta Catat Pergerakan Penumpang Naik 10 Persen

“Ketika mendengar kejadian itu, saya langsung melepon Kepala Polri (Jenderal Bambang Hendarso Danuri),” kata Yudhoyono di sela-sela kunjungan ke PT Sinar Sosro Cibitung, Jalan Imam Bonjol, Kabupaten Bekasi, Kamis 5 Pebruari 2009.

Abdul Aziz yang merupakan anggota Partai Golongan Karya itu meninggal ketika terjadi demonstrasi menuntut pemekaran wilayah Provinsi Tapanuli di gedung DPRD, Selasa 3 Pebruari 2009. Dia diduga tewas karena dicederai massa.

Selain Perpanjangan Kontrak, Erick Thohir Ungkap Perbincangan dengan Shin Tae-yong di Qatar

Setelah memperoleh laporan kasus itu, kata Yudhoyono, dia langsung menginstruksikan Hendarso Danuri melakukan tindakan untuk meredam kemungkinan terjadinya bentrok massa susulan.

Yudhoyono mengatakan demonstrasi merupakan hak asasi masyarakat Indonesia. Namun, kata dia, bukan berarti harus menggunakan kekerasan untuk menyampaikan aspirasi.

Dituding Jadi Selingkuhan Rizky Nazar, Ini Jawaban Salshabilla Adriani

“Semua ada aturannya. Indonesia adalah negara hukum, rule of law harus ditegakkan,” kata dia.

Yudhoyono mengemukan di depan Istana Merdeka, Jakarta, juga sering terjadi demonstrasi. Sepanjang peserta unjuk rasa tidak mengganggu ketertiban publik, kata Yudhoyono, maka tetap dihormati.

“Tapi, kalau sudah seperti itu (demo di Sumatera Utara), ke depan kita jadi menangis,” kata dia. “Menyesal nanti, karena akan kembali dianggap sebagai bangsa yang rendah.”

Itu sebabnya, Yudhoyono berharap masyarakat Indonesia tetap menjaga citra sebagai negara berdemokrasi dan menghargai hak asasi manusia, tanpa ada kekerasan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya