PLN Butuh Dana Rp 22 Triliun

VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) membutuhkan dana Rp 13,14 triliun dan US$934 juta (setara Rp 9,07 triliun) untuk pembangunan transmisi proyek 10 ribu Megawatt (MW).

"Kita butuh dana itu," kata Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi Energi dan Sumber Daya Mineral DPR di Gedung MPR/DPR Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2008.

Menurut Fahmi, untuk kebutuhan pendanaan transmisi, yang tengah dalam pembahasan yaitu sebesar US$1,36 juta dan pendanaan lanjutan mencapai US$798 juta. Sedangkan untuk porsi rupiah akan dipenuhi dari dana internal PLN Rp 1,8 triliun, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Rp 7,4 triliun, dalam pembahasan Rp 3,84 triliun, dan lanjutan mencapai Rp 3,4 triliun.

Dia menambahkan, untuk pembangunan pembangkit, saat ini kebutuhan pendanaan dalam porsi dolar yang sudah ditandatangani sebesar US$1,496 juta, dalam pembahasan US$1,665 juta, proses tender US$119 juta, dan pendanaan lanjutan mencapai US$1,122 juta.

Fahmi mengakui, dengan kondisi keuangan saat krisis global terjadi pihaknya akan terus memantau sejauh mana dampaknya terhadap proyek tersebut. "Kita terus melakukan pemantauan agar pengaruh krisis globalĀ  tidak terlalu dalam," ujarnya.

LIVE: Momen Bersejarah Raja Aibon Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak TNI ke Letkol Danu
Catherine Wilson

Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa

Round-up dari kanal Showbiz pada Jumat, 19 April 2024. Salah satunya tentang Catherine Wilson yang merasa malu karena mobil pemberian Idham Masse ditarik leasing.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024