Khawatir Stimulus AS, Saham Asia Anjlok

VIVAnews - Semua indeks harga saham di bursa-bursa utama Asia anjlok di akhir perdagangan Kamis sore, 12 Februari 2009. Pasalnya, para investor tidak yakin stimulus pemerintah Amerika Serikat (AS) cukup efektif untuk menyembuhkan kondisi ekonomi AS yang tengah terpuruk. Para investor justru lebih bersikap waspada setelah Kongres dan pemerintah AS menyepakati stimulus ekonomi senilai US$ 790 miliar, kemarin.

Namun dengan ekonomi di AS dan di negara lain masih menunjukkan kondisi yang tidak baik, para investor menjadi makin pesimis terhadap kemampuan pemerintah untuk segera membangkitkan ekonomi global.

ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah

"Ekonomi di AS sangat bermasalah. Orang khawatir dana senilai triliun dolar tidak bisa membantu banyak," kata Francis Lun, manager umum Fulbright Securities Ltd. di Hong Kong. "Sejauh ini apa yang mereka [pemerintah AS] upayakan sepertinya tidak efektif. Kita menghadapi krisis lain, perbankan masih bangkrut dan kondisi ekonomi belum membaik."

Di Tokyo, indeks Nikkei 225 (Jepang) merosot 240,58 poin (3 persen) menjadi 7.705,36. Ini adalah level terendah dalam tiga bulan terakhir. Indeks Hang Seng (Hong Kong) kehilangan 272,16 poin (2 persen) ke posisi 13.267,05.

Indeks Kospi (Korea Selatan) turun 0,9 persen, dan indeks utama Shanghai (China) jatuh 0,6 persen. Demikian pula dengan indeks acuan Taiwan yang turun
2,4 persen. Namun, indikator saham utama di Australia menguat 1,2 persen.

Harga minyak mentah sedikit naik. Minyak mentah light sweet untuk pengiriman Maret naik 14 sen menjadi US$ 36,08 per barel di perdagangan Asia. Nilai kontrak berkurang US$ 1,99 menjadi US$ 35,94 per barel di New York Mercantile Exchange, kemarin.

Di pasar valuta, nilai mata uang dolar AS terhadap yen turun menjadi 90,14 yen per dolar AS. Sedangkan nilai euro menguat terhadap dolar AS, dengan US$ 1,2934 per euro. (AP)

Sidang Perdana Perselisihan Hasil Pilpres 2024, Anies-Muhaimin

Cak Imin Siap Hadiri Sidang Putusan Sengketa Pilpres Jika Diwajibkan MK

Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan siap hadir di sidang pembacaan putusan sengketa PHPU di Mahkamah Konstitusi.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024