Partai Demokrat

Ingin Koalisi dengan Golkar Dipertahankan

Suhu politik kian mendidih jelang Pemilu 2009.  Partai-partai  gencar melakukan perang urat syaraf.  Rapat Pimpinan Nasional  dan Peringatan Hari Ulang Tahun partai  sambung-menyambung.  Segala sesuatu menjadi berbau politis.  Pansus Orang Hilang bentukan DPR yang minggu pekan seperti bangkit kembali  tak lepas dari tudingan politisasi demi menjegal sejumlah bakal capres 2009.

Bagaimana sikap Demokrat di tengah meningkatnya suhu politik tersebut?  Berikut perbincangan Anggi Kusumadewi dari VivaNews dengan Anas Urbaningrum, Ketua DPP Partai Demokrat.

Bagaimana tanggapan Partai Demokrat terhadap keinginan kuat dan pendekatan intens yang dilakukan PDIP terhadap Golkar, sementara dari sejumlah sinyalemen terbaca bahwa Demokrat sendiri ingin mempertahankan koalisi dengan Golkar pada Pemilu 2009, termasuk mempertahankan duet SBY-JK?  Tampaknya Demokrat dan PDIP saling memperebutkan Golkar?

Demokrat tidak fokus pada satu partai untuk diajak berkoalisi.  Koalisi yang kami harapkan adalah koalisi seperti di pemerintahan sekarang, tidak hanya dengan Golkar, tapi juga dengan PPP, PKB, PKS, PAN, PBB.  Jadi kami juga ingin mengajak partai lain.  Demokrat berharap koalisi periode 2004-2009 bisa dipertahankan dan diperkuat untuk periode 2009-2014.  Pemerintahan yang akan datang akan makin kuat dan efektif bila ditopang dengan koalisi yang kuat pula.

Apakah partai yang terlalu banyak tidak membuat pemerintahan justru lebih rapuh?

Kerbau Albino Diundang ke Gedung Pemerintah, Harganya Rp7,8 Miliar

Yang terpenting adalah koalisi dijaga dengan penuh konsistensi.  Persoalannya selama ini, ada partai yang bergabung dengan pemerintahan namun sikapnya mirip oposisi.  Jadi letak permasalahannya bukan pada koalisi yang besar, melainkan konsistensi yang tidak dijalankan dengan baik.  Koalisi jelas butuh konsistensi.  Partai yang berada dalam pemerintah, tentu sikapnya selaras dengan pemerintah.  Sementara partai di luar pemerintah, itulah yang bersikap oposan.

Berdasarkan survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), kandidat baru seperti Prabowo berpotensi untuk menggeser popularitas SBY – yang notabene incumbent – pada Pemilu 2009.  Bagaimana sikap Partai Demokrat mencermati hal tersebut

Angka popularitas bisa naik dan turun.  Tapi polanya cukup konsisten, dan berujung pada pertarungan antara SBY-Mega.  Popularitas kandidat lain mungkin bisa naik atau mendekati SBY-Mega, tapi Demokrat tidak khawatir terhadap kandidat-kandidat baru karena di atas segalanya, rakyatlah yang menentukan.

Beralih ke jajak pendapat lain yang kali ini dilakukan oleh Kompas.  Hasil jajak pendapat tersebut menunjukkan citra pemerintahan SBY yang di masa krisis finansial dunia ini justru mengalami peningkatan.  Bagaimana pendapat Demokrat?

Terdakwa Yosep Subang Diadili Bunuh Istri dan Anak Demi Uang, Korban Dibacok Pakai Golok

Itulah produk dari konsistensi dan kerja keras yang dilakukan oleh pemerintah.  Meningkatnya kepuasan adalah refleksi kepercayaan masyarakat yang meyakini bahwa dalam kondisi apapun, pemerintah berkomitmen dan bekerja keras demi rakyat tanpa pecah konsentrasi karena persoalan politik.
Memang tingkat kepercayaan publik sempat turun saat BBM dinaikkan.  Tapi pemerintah terus-menerus memberikan informasi dan pemahaman kepada publik bahwa kenaikan BBM tersebut adalah konsekuensi dari kenaikan harga minyak dunia.  Selain itu, langkat tidak populer pemerintah pun dibarengi dengan langkah populer semacam pemberian BLT dan pemberdayaan UKM mandiri.  Prestasi pemerintah pun datang dari bidang lain, misalnya penegakan hukum.

Bagaimana tanggapan Demokrat atas rencana Pansus Orang Hilang yang berencana memanggil SBY untuk dimintai keterangan?

Itu tidak relevan.  Semua orang tahu bahwa SBY tidak terkait apapun dengan kasus orang hilang.  Jangan menjadikannya sebagai bagian dari cara berpolitik yang tidak baik.  Jangan karena popularitas turun, lantas gelap mata dan menarik-narik orang lain untuk turun juga.

Tapi Ketua Pansus Effendi Simbolon berkali-kali mengatakan bahwa pansus tersebut kembali bekerja karena menjalankan amanat paripurna, murni tugas DPR.

Bank Muamalat Cetak Laba Rp 14,1 Miliar pada 2023, Aset Tumbuh 9 Persen

Kalau murni, kenapa tidak dari dulu?

Dikatakan karena dulu masih begitu sibuk dengan tugas kedewanan yang lain, sehingga prioritas menjadi tergeser.

Boleh saja Pansus melakukan tugas, tapi jangan dipolitisasi.  Jangan memanggil orang yang tidak relevan.  Kalau tidak ada kaitannya dengan kasus, itu kan bagian dari cara berpolitik yang tidak baik.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polda Metro Jaya tengah menyelidiki kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan mantan Ketua DPD PSI Jakarta Barat Anthony Norman Lianto.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024