Pemerintah Didesak Turunkan Harga BBM

VIVAnews – Dua Fraksi di DPR, Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP), melalui ketuanya, Effendy Choirie dan Lukman Hakim Saefuddin mendesak pemerintah segera menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

Menurut Effendy Choirie, Selasa 28 Oktober 2008, dulu pemerintah ketika menaikkan harga BBM dengan alasan harga minyak dunia naik. “Sekarang minyak dunia turun sehingga seharusnya harga juga diturunkan, kalau tidak ini bisa dipertanyakan uang APBN itu,” katanya.

Dua negara tetangga Indonesia, yakni Malaysia dan Singapura juga telah menurunkan harga minyak domestiknya. FKB sejak awal bersikap bahwa meskipun harga minyak dunia naik setinggi apapun, jika pengelolaan minyaknya benar, efisien dan kreatif, pemerintah tidak perlu menaikkan harga BBM. “Karena masih ada solusi alternatif yang bisa dicari," katanya.

Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban

Sedangkan Lukman Hakim Saefuddin meminta pada pemerintah untuk mengkaji kembali kebijakan subsidi harga BBM. Dengan begitu harga BBM dalam negeri dapat diturunkan.

Lukman menilai penurunan harga BBM sangat mendesak dilakukan karena kondisi kemiskinan dan pengangguran yang masih tinggi sedangkan keadaan daya beli masyarakat saat ini masih sangat rendah. “Dengan demikian menurunkan harga BBM akan menjadi kebijakan yang sangat tepat karena akan meringankan beban ekonomi yang dihadapi masyarakat miskin,” katanya.

Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra

Selain itu penurunan harga BBM juga akan mengurangi tekanan laju inflasi yang sekarang sedang tinggi serta dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tekanan defisit.

Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024