Banjir Kiriman

Peringatan Dini Ala Cawang Atas

VIVAnews - Early warning system atau sistem peringatan dini di sepanjang Sungai Ciliwung masih belum berfungsi. Itulah sebabnya, warga Cawang Atas mencari cara sendiri untuk memberitahu tetangganya saat banjir tiba.

Sejatinya, peringatan dini yang dipasang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berbunyi saat banjir datang. Bunyi itu datang dari sebuah sirine yang pastinya akan terdengar warga.

Namun apa lacur, saat air bah datang ke pemukiman warga peringatan bukan dari sirine. "Banjir, banjir, banjir......," itulah bunyi peringatan yang diteriakkan kepada warga Cawang Atas, Bidaracina, Jatinegara, Jakarta Timur.

Sebagian warga Cawang Atas tak pernah tahu tentang adanya peringatan dini bikinan pemerintah itu. "Saya hanya tahu dari Pak RT yang biasa memberitahu selama bertahun-tahun," kata Rullah, warga Cawang Atas.

Tidak berjalannya peringatan dini buatan Pemerintah DKI  juga dirasakan warga Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Mereka tak mendapat peringatan apapun sebelum banjir setinggi hampir dua meter menerjang pemukiman mereka.

"Nggak ada peringatan apapun. Kami tak dengar early warning," ujar Milansari, salah seorang warga.

Antisipasi banjir justru atas inisiatif masing-masing warga. Selama musim hujan, hampir setiap malam mereka menelepon pintu air Manggarai untuk mengetahui kemungkinan banjir akibat hujan maupun kiriman.

Bahkan, saking akrabnya dengan banjir selama puluhan tahun, warga pun lihai menghitung ketinggian banjir. Misalnya, jika ketinggian air di Manggarai siaga tiga, pemukiman mereka akan terendam sekitar 1-2 meter.

Jika siaga dua, mereka bersiap mengungsi karena ketinggian air diperkirakan lebih dari dua meter. "Kami prediksi sejak air masih di Katulampa. Perjalanan air sampai di Manggarai sekitar 9-10 jam," ujar Milan.

Prabowo Tak Hadir di Acara Halal Bihalal PKS, Ini Alasannya
Tokoh agama Papua

Tokoh Agama Papua: Jangan Ikut Ajakan Sesat Aksi Demo 1 Mei, Pihak Tidak Bertanggungjawab

Adapun aksi demonstrasi tersebut itu rencananya digelar di Jayapura pada 1 Mei yang diklaim sebagai Hari Aneksasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024