Bos al-Qaidah Hina Obama "Negro Rumahan"

VIVAnews - Pemimpin nomor dua kelompok teroris al-Qaidah (al-Qaeda), Ayman al-Zawahri, melontarkan penghinaan bernada rasis kepada presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Barack Obama. Bersama dengan menteri luar negeri AS, Condoleezza Rice, dan Colin Powell, Obama disebut sebagai "negro rumahan" karena mengabdi kepada "musuh-musuh orang Muslim."

Pernyataan al-Zawahri merupakan tanggapan pertama yang diberikan al-Kaidah kepada presiden terpilih AS, Obama. Menurut wakil gembong teroris Usamah bin Ladin tersebut, sikap Obama bertolak belakang dengan "sejumlah orang Amerika berkulit hitam yang disegani," misalnya Malcolm X, salah seorang pejuang hak-hak warga berkulit hitam di AS dekade 1960an.

Tampaknya al-Zawahri berang dengan pernyataan Obama yang disiarkan stasiun televisi CBS Minggu, 16 November 2008, bahwa AS akan terus mengejar Usamah bin Ladin dan memberantas al-Qaidah. "Apa yang telah kamu umumkan sebelumnya...bahwa kalian menarikan tentara [AS] dari Irak dan mengirimkan mereka ke Afganistan merupakan kebijakan yang pasti gagal," kata al-Zawahri dalam sebuah pesan di internet yang dipantau oleh SITE Institute, sebuah organisasi di AS yang memantau kelompok-kelompok Muslim.

Berbicara dengan bahasa Arab yang disiarkan melalui sebuah situs internet yang dipantau pada Rabu, 19 November 2008, al-Zawahri menyebut warga AS kulit hitam pertama yang menjadi presiden itu sebagai "abeed al-beit." Secara harafiah kata dalam bahasa Arab itu berarti "budak rumahan." Namun teks terjemahan dalam bahasa Inggris yang dibuat al-Kaidah di situs internet tersebut mengartikannya dengan kata "negro rumahan."

Untuk memperjelas hinaan itu, tayangan pernyataan al-Zawahri diselingi oleh cuplikan pidato Malcolm X yang mendefinisikan "negro rumahan." Menurut Malcolm X, dibanding orang negro yang bekerja di lapangan, negro yang menjadi pembantu di rumah lebih menurut kepada tuannya, yang berkulit putih.

"Anda [Obama] lahir dari seorang ayah beragam Muslim, namun kamu memilih berada di barisan musuh-musuh kaum Muslim, dan berdoa dengan doa orang Yahudi walau mengaku sebagai orang Kristen, demi tampil di pangggung kekuasaan di Amerika," ujar al-Zawahri. "Kamu pun telah berjanji mendukung Israel dan mengancam akan menyerang kawasan suku-suku di Pakistan dan akan mengirim ribuan tentara ke Afganistan demi melakukan perbuatan kriminal Amerika yang akan berlanjut," dia menambahkan. 

Sampai berita ini dimuat, belum ada tanggapan dari Obama atas pernyataan tersebut. Namun juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Sean McCormack, menilai bahwa pernyataan al-Zawahri sungguh merupakan perkataan yang tercela. 

Rekaman pernyataan al-Zawahri tersebut berdurasi 11 menit dan 23 detik. Dalam tayangan itu, dia menyinggung serangan udara AS di Afganistan tanggal 5 November 2008 sehingga rekaman video itu diduga dibuat setelah pengeboman tersebut. (AP)

ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah
Sidang Perdana Perselisihan Hasil Pilpres 2024, Anies-Muhaimin

Cak Imin Siap Hadiri Sidang Putusan Sengketa Pilpres Jika Diwajibkan MK

Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan siap hadir di sidang pembacaan putusan sengketa PHPU di Mahkamah Konstitusi.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024