Pemilu Presiden 2009

Demokrat Bukan Partai Favorit Wong Cilik

VIVAnews – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, mengatakan partainya belum menjadi pilihan mayoritas masyarakat kelas bawah. “Kami belum bisa menjadi idolanya wong cilik,” kata Ahmad kepada VIVAnews, Senin 24 November 2008.

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick

Menurut Ahmad indikasi partai ini belum menjadi favorit masyarakat kelas bawah adalah sebagian besar pemilihnya berasal dari pemilih terpelajar. “Dari segi Pemilu, ini tidak bagus. Sebab, pemilih di Indonesia umumnya tamatan sekolah Dasar.”

Ahmad mengatakan partai favorit masyarakat kelas bawah adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Itu sebabnya, partai ini selalu mendominasi basis-basis pemilih potensial.  “Pemilih Megawati Soekarnoputri paling banyak tamatan Sekolah Dasar. Wong cilik masih didominasi partai ini,” katanya.

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan

Karena itu, partai ini merancang strategi mendongkrak popularitas partai dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.  Tujuannya menarik dukungan masyarakat kelas bawah. Salah satu yang digarap adalah masalah kebutuhan dasar hidup murah bagi masyarakat kecil.
Strategi yang disusun Demokrat yaitu menerapkan pendidikan murah.

Di antaranya akan membagikan buku wajib secara gratis bagi murid sekolah. Saat ini, Ahmad mengaku sedang menyusun konsep buku gratis itu.

BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 1,36 Triliun

Strategi lain ialah kebijakan harga pupuk  dan minyak tanah murah bagi rakyat. “Kami akui belum menyentuh kasus pupuk, juga minyak. Padahal minyak sedang enggak ada,” kata Ahmad. “Padahal bagi rakyat kecil, itu kan masalah berat.”

Partai Demokrat mempunyai target 15 suara secara nasional pada Pemilihan Umum 2009.

Penyakit Demam Berdarah di Jakarta dikatakan meningkat sejak memasuki tahun 2024.

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus

Angka kasus demam berdarah di Indonesia kembali meningkat. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan hingga Kamis sore 28 Maret 2024 tercatat sudah ada 390 kematian

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024