Rupiah Melemah di Level 12.800/US$

VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta pukul 08.40 WIB melemah di level 12.800 per dolar Amerika Serikat (US$).

Jokowi: Indonesia Succeeded in Reducing Stunting Rate

Pada penutupan Jumat, 21 November 2008, di pasar spot antarbank Jakarta, mata uang lokal itu ditutup pada posisi 12.070 per dolar AS.

Menurut Emmanuel Krisnijayanto, salah seorang dealer valas PT Bank CIMB Niaga Tbk, sikap pelaku pasar yang belum optimistis terhadap kondisi perekonomian global menjadi katalis pelemahan nilai tukar rupiah pagi ini. "Pasar masih memilih wait and see," jelasnya kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 24 November 2008.

Kunci Pelita Jaya Bekap Prawira Bandung dan Lolos Putaran Final BCL Asia

Dia menambahkan, permintaan yang masih besar dari korporat terhadap dolar AS menjelang akhir tahun juga mendorong perburuan mata uang tersebut. Sehingga, kembali memukul rupiah. "Jadi, transaksi jual dan beli rupiah saat ini masih melemah di kisaran 12.500-12.800/US$," ujar Emmanuel.

Sedangkan pada pagi pukul 08.00 WIB, rupiah berada di kisaran 12.300-12.500/dolar AS.

Kata PSSI Usai Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong

Emmanuel memperkirakan, nilai tukar rupiah hari ini tetap cenderung melemah. Bahkan, berpotensi menembus level 13.000/US$ kembali. Sebab, kata dia, pelaku pasar masih menanti gebrakan Bank Indonesia. Terutama, pada kasus PT Bank Century Tbk.

Sementara itu, data proyeksi likuiditas Bank Indonesia pada pukul 08.30 WIB menunjukkan likuiditas di pasar domestik meningkat menjadi Rp 56,37 triliun dibandingkan posisi sebelumnya Rp 53,57 triliun.

Namun, data instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo mencapai Rp 53,35 triliun, atau turun dibandingkan sebelumnya di level Rp 60,98 triliun. Sedangkan, excess reserve akhir hari tercatat turun menjadi Rp 2 triliun dari sebelumnya Rp 2,12 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya