Malaysia Minta Tambah Pasokan Batu Bara

VIVAnews - Malaysia meminta tambahan impor batu bara dari Indonesia guna memenuhi kebutuhan pembangkit listrik milik negara, Tenaga Nasional Berhad (TNB).

Minister of Energy, Water, and Communication Malaysia Shaziman bin Abu Mansor mengatakan, selama ini kebutuhan batu bara negerinya sebesar 85 persen disuplai dari Indonesia.

"Tahun ini kebutuhan batu bara kami 12 juta ton, sedangkan tahun depan 15 juta ton. Tapi, karena tahun depan ada pembangkit baru yang beroperasi, kebutuhan batu bara bertambah menjadi 19 juta ton, atau meningkat 58 persen," ujar Shaziman usai bertemu Menteri Energi Purnomo Yusgiantoro, di Departemen Energi, Jakarta Senin, 24 November 2008.

Dia mengatakan, Malaysia menghargai pemerintah yang saat ini sedang merancang indeks harga jual batu bara. Jika harga pasokan ke Malaysia selama ini direvisi, Malaysia tidak keberatan. "TNB memiliki kontrak jual beli batu bara sudah lama, namun kalau mau direvisi kami setuju," kata Shaziman.

Lebih lanjut dia menuturkan, dari pertemuan dengan Menteri ESDM, pemerintah tidak ada masalah jika Malaysia meminta tambahan impor batu bara, yang penting masalah harga mengacu pada harga pasar.

Shaziman menuturkan pembangkit-pembangkit listrik di Malaysia menggunakan energi gas 60 persen, 30 persen batu bara, dan sisanya menggunakan energi terbarukan. "Dua tahun lagi penggunaan batu bara meningkat dari 30 persen menjadi 38 persen," ujar Shaziman.

Ketahui Manfaat dan Risiko Saham Blue Chip, Dapatkan Dividen yang Konsisten
Penumpang bus dari terminal Batoh, Banda Aceh. VIVA/Dani Randi

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024

Pergerakan arus mudik hari raya Idul Fitri Tahun 2024 di Provinsi Aceh diprediksi mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024