VIVAnews – Hari kedua pasca penurunan harga premium, sejumlah sarana pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Lampung mulai kehabisan premium. Sejumlah SPBU mengaku kehabisan stok sejak Senin 1 Desember 2008.
Di Kota Metro, Lampung, masyarakat kesulitan mendapatkan premium. Namun, herannya premium di tingkat eceran tersedia banyak dan dijual sekitar Rp 8000 per liter.
”Padahal harga harusnya turun ya?," kata Firman (29), pengemudi motor yang ditemui VIVAnews di Metro, Selasa 2 Desember 2008.
Demikian pula di Bandar Lampung. Premium susah didapat di hampir semua SPBU. Sempat terjadi antrian pembeli bensin karena belum tibanya stok di SPBU.
Kepada VIVAnews, para pemilik SPBU mengaku, stok premium yang harusnya tiba jam 03.00 WIB terlambat, sehingga SPBU kehabisan stok.
"Sampai sekarang truknya belum tiba," kata Yulia (35) pemilik SPBU di pusat kota Bandar Lampung.
Ditemui terpisah, pengemudi mobil tanki menolak kelangkaan premium ini karena keterlambatan stok. "SPBU tidak mau rugi. Mereka menunggu harga turun dulu baru pesan," kata Sayuti (35), salah satu supir.
Menurutnya, stok yang dihabiskan SPBU hingga Senin sore, merupakan stok sisa, saat harga premium masih Rp 6000 per liter. ”Tapi sekarang mereka menjualnya Rp 5500, rugi Rp 500.Makanya tidak ada pesanan,” katanya.
Laporan: Agusta Hidayat/Lampung)