VIVAnews - Bank Indonesia memberikan sinyal akan menurunkan suku bunga acuannya. Apalagi inflasi November jauh menurun di level 0,12 persen dibandingkan Oktober yang masih 0,45 persen.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Miranda S Goeltom di Hotel Nikko, Jakarta, Rabu 3 Desember 2008, mengatakan, dalam kondisi harga komoditas dan inflasi yang turun merupakan hal mudah bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga.
"Apa bulan ini, bulan depan, itu sesuatu yang niscaya, tinggal menunggu timing. Kita harus hati-hati, yakin, karena ini sesuatu untuk mencapai kestabilan jangka panjang," beber Miranda.
Redanya inflasi ke level yang semakin baik, kata dia, akan mendorong kemampuan BI menurunkan suku bunga pada saatnya sehingga ekonomi bisa bergerak lagi.
Dewan Gubernur BI sendiri rencananya baru akan rapat untuk menentukan besaran suku bunga acuan pada Kamis 4 Desember 2008. Pada rapat bulan lalu, BI mempertahankan suku bunga di level 9,5 persen.
Dalam kondisi seperti saat ini, kata Miranda, birokrat ditantang untuk mampu menangkap gerak-gerik pasar dengan cepat. "Berhenti berpikir ini birokrat, ini pasar. Makanya kita lebih sering ketemu pasar, akademia, analis untuk memberi keputusan fleksibel," ujarnya.
Kalau saat ini banyak pertanyaan kenapa BI tidak menurunkan suku bunga, sementara negara lain melakukannya, kata Miranda, itu karena BI tahu apa yang harus dilakukan untuk kondisi ekonomi Indonesia.
Bank sentral melihat ada instrumen lain selain BI Rate dan suku bunga adalah jangkar untuk ekspektasi. Kalau melihat inflasi tinggi dan BI menurunkan suku bunga, ia menilai itu sebagai keputusan yang salah.
"Jangan lupa semua negara menurunkan suku bunga karena inflasi turun. Inflasi turun jadi suku bunganya rendah. Indonesia baru mulai turun November. Kondisi di sini berbeda dari sisi inflasi, tapi kondisinya sama dari sisi sisi likuiditas (mengetat). Kita nggak bisa sama," tuturnya.
Angin Segar untuk Startup Pemula
Starventure memberi dukungan bagi para pelaku bisnis yang baru saja mulai atau startup pemula dengan penyediaan sumber daya dan keahlian.
