Subsidi Lisensi Software

Microsoft Targetkan 250 Lapangan Kerja Baru

Melihat besarnya minat dan peluang untuk pengembangan software di tanah air, Microsoft Indonesia hari ini memperkenalkan program Bizspark. Program yang ditujukan kepada Independent Software Vendor ini diharapkan dapat mengurangi hambatan para pengembang karena harga lisensi.
 
Microsoft Bizspark menyediakan teknologi platform Microsoft yang sudah meliputi lisensi software-software developer tool seperti Microsoft Visual Studio Team System Team Suite (VSTS), Expression Studio, VSTS Team Foundation Server, dan lainnya yang bernilai sekitar USD 10.000 atau Rp 119 juta per lisensi satu pengguna.
 
Teknologi platform untuk pengembangan software ini diyakini Microsoft mampu memicu kreativitas masyarakat Indonesia. Akan tetapi, hal tersebut terhambat oleh penegakan Hak atas Kekayaan Intelektual yang masih kurang kontrol hukum.
 
"Kreativitas masyarakat seharusnya dilindungi penuh oleh hukum. Aturan tentang HaKI harus digalakkan. Dengan begitu, mereka yang berkreatif merasa yakin bila cipta karyanya nanti akan diapresiasi pasar," kata Tony Chen, Presiden Direktur Microsoft Indonesia, di Jakarta, Rabu 3 Desember 2008.
 
Di samping itu, dengan mengikuti program ini, ISV baru atau ISV Startup juga dapat mencukur dana pengembangan hingga 70 persen, karena selain developer tool, peserta program juga dibolehkan mengikuti training, workshop, dan seminar-seminar pengenalan lingkungan yang diselenggarakan mitra-mitra Microsoft sepanjang tiga tahun cuma-cuma.
 
Untuk mendaftar, ISV Startup harus berusia kurang dari setahun dan dapat menghasilkan USD 500.000 setelah tiga tahun.
 
"Bila pendapatannya mencapai USD 500.000, maka mereka harus membayar USD 100 ke Microsoft, untuk sekedar apresiasi kecil kepada kami," ucap Tony Seno, National Technology Officer Microsoft Indonesia, di tempat yang sama.
 
Namun, menurut Tony, bila dalam waktu kurang dari tiga tahun, pendapatan Startup sudah mencapai pendapatan USD 500.000, mereka dibolehkan untuk membayar USD 100 kepada Microsoft lebih cepat. "Tapi, bila mereka tutup, mereka juga tetap dikenakan bayaran USD 100 untuk biaya exit," tandasnya.
 
Sementara itu, Lundy Hasyim, representasi PT Intidata Anugrah Pratama, yakni sebuah ISV yang tergabung sebagai peserta program ISV Empower Microsoft pada ISV Innovation Day tahun lalu, hadir untuk membagi testimonialnya selama mengikuti program serupa bersama Microsoft.
 
Dia mengutarakan estimasinya untuk membangun bisnis pengembangan softwarenya bersama Microsoft cukup dengan modal Rp 100 juta. "Kami bisa mengefisiensikan biaya hingga 70 persen untuk pengembangan tiga software kami," katanya.
 
Pada awalnya, Lundy memaparkan, timnya coba untuk mendaftar program ISV Empower yang ada di website Microsoft. Mulai dari situ, dia dan dua rekannya memenuhi syarat-syarat yang ditawarkan.
 
"Yang penting kita mempunyai bisnis di bidang software waktu itu. Selanjutnya, kita dibantu Microsoft dengan training, buku-buku panduan, develepor tools, dan kebutuhan lainnya," katanya.
 
Kini, PT Intidata Anugrah Pratama telah menghasilkan dua software financial system, meliputi software akuntansi dan multifinance, dan satu software untuk perkebebunan. Hingga saat ini, mereka memiliki 10 klien.
 
Hingga Juni 2009, Microsoft menargetkan dapat mendukung sekitar 50 ISV startup dari total kurang lebih 250 ISV di Indonesia. "Apabila tiap ISV membutuhkan lima posisi kerja, dalam hitungan kasar nantinya akan terbuka sekitar 250 lapangan kerja baru," ujar Presiden Direktur Microsoft Indonesia Tony Chen, di tempat yang sama.

Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi
TikToker Galih Loss dihujat netizen karena aksi prank ke ojol

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun

Galih Loss ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024