Pengamat: PKS Terbelah Dua Faksi

VIVAnews – Pengamat politik, Lili Romli, menilai sedang terjadi perpecahan di internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yaitu antara faksi keadilan dan kesejahteraan. “Sepak terjang faksi kesejahteraan lebih agresif  dalam pendekatan politik ke berbagai pihak,” kata Lili, usai diskusi di Dewan Perwakilan Daerah, Jumat 5 Desember 2008.

Terungkap Perbedaan Alasan Ridwan Kamil dan Raffi Ahmad yang Putuskan Adopsi Anak

Menurut Lili, iklan politik yang digarap PKS dengan menampilkan gambar mantan penguasa Orde Baru, Soeharto, termasuk bentuk agresifitas faksi kesejahteraan. Tidak itu saja, partai ini juga mengundang kepada keluarga Soeharto hadir di acara bertema rekonsiliasi pemikiran putra-putri mantan pemimpin Indonesia.

Lili mengatakan usaha yang dilakukan PKS belum tentu menguntungkan. “Sebaliknya, justu bisa memicu  kekecewaan publik di saat orang kecewa dengan rezim masa lalu,” katanya.

Densus 88 Polri Tangkap 7 Terduga Teroris di Sulteng

Menurut Lili, kaum nasionalis yang diincar PKS belum tentu bersedia masuk ke partai itu karena tidak menyukai cara pendekatan yang dilakukannya. “Saya khawatir itu malah menimbulkan perpecahan lebih dalam ,” kata Lili. “Ini bisa bahaya bagi kader di akar rumput.”

Tanda-tanda perpecahan di partai itu juga diperkuat dari sikap Mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid. Dia menyayangkan Soeharto ditampilkan sebagai pahlawan. Sebab, Dewan Pimpinan Pusat PKS, belum pernah menetapkan Soeharto sebagai guru bangsa dan pahlawan.

Lagi Liburan, Vokalis RHCP Anthony Kiedis Sebat Bareng Warga Kepulauan Mentawai

Sejumlah kegiatan PKS beberapa pekan terakhir memantik polemik. Iklan peringatan Hari Pahlawan yang menampilkan Soeharto sebagai guru bangsa adalah salah satu contohnya.  Iklan itu menuai kritik, karena sejumlah kalangan menilai Soeharto tidak tepat  bila dinobatkan sebagai pahlawan.

Bahkan, PKS kemudian mengadakan pertemuan putra-putri ahli waris pemimpin Indonesia di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada Rabu 19 November 2008. Dalam acara ini, PKS juga mengundang keluarga Soeharto.  Salah satu putri Soeharto, Siti Hediyati Hariyadi, menghadiri acara itu.

Acara itu juga menghasilkan kritik tajam. PKS menjawab kritiknya dengan acara pemberian penghargaan kepada 104 tokoh pemuda. Tapi, sejumlah orang yang hendak diberikan penghargaan malah menolaknya. Saat ini PKS akan memberikan penghargaan Inspiring Women bagi delapan perempuan berprestasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya