Krisis Ekonomi Global

Sony Pangkas 8000 Karyawan

VIVAnews - Sony Corporation Jepang, Selasa 9 Desember 2008 mengatakan memangkas 8000 pekerja di seluruh dunia dan menutup beberapa pabrik. Langkah itu terpaksa dilakukan Sony dalam menghadapi anjloknya permintaan produk baru elektronik di tengah krisis keuangan global.

Zulhas Enggan Revisi Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri: Bayar Pajak Dong!

Sony mengatakan akan memangkas 10 persen pabrik manufaktur, memotong investasi bisnis elektronik sekitar 30 persen dan mengurangi atau menarik diri dari area yang tidak membukukan keuntungan.

Sony, korporasi raksasa Jepang ternama, akan memangkas karyawan lima persen dari total 160.000 karyawan dalam bisnis elektronik global. Sony juga mengurangi jumlah pekerja musiman dan temporer.

Biadab! Israel Eksekusi Anak Palestina Beramai-ramai dari Usia 4-16 Tahun

“Inisiatif-inisiatif ini adalah reaksi pada perubahan yang mendadak dan cepat dalam lingkungan ekonomi global, kata pernyataan perusahaan itu.

Sony menghadapi masa sulit setelah sempat menikmati tahun-tahun penuh keuntungan akibat meledaknya tingkat penjualan televisi layar datar, kamera digital dan telepon seluler.  Sony juga juga menunda rencana ekspansi pabrik di Slovakia yang akan merakit televisi layar datar untuk pasar Eropa.

Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah

Sony yang membuat televisi Bravia, digital kamera Cyber-shot dan Playstation 3 video game, juga akan mengakhiri produksi di dua pabrik di luar negeri, termasuk satu di Perancis, yang membuat tape dan media rekaman jenis lain.

Sony akan menyusun kembali jaringan pabrik dan pergantian manufaktur ke negara yang lebih murah, sementara meningkatkan beberapa produk untuk mengurangi dampat menguatnya yen.

Grup Sony juga mengatakan tindakan ini memungkinkan pemotongan biaya lebih dari 100 miliar yen atau sekitar 13  triliun rupiah dalam setahun pada Maret 2010.

“Sebagai upaya tambahan, Sony akan melanjutkan implementasi untuk membantu kelangsungan keuntungan dan pertumbuhan jangka pendek dan jangka panjang,” kata pernyataan Sony, seperti dikutip Channel NewsAsia Selasa 9 Desember 2008.

Oktober lalu, keuntungan operasional Sony anjlok hingga 90 persen dalam kuartal kedua tahun finansial, terpukul oleh yen yang bergejolak, lemahnya ekonomi global dan kompetisi harga tang semakin ketat.

Sony memang bersaing ketat dengan Apple yang mengeluarkan produk iPod dan Wii dari Nintendo. Tahun lalu, Sony mengalami masa pemulihan yang baik dibawah bos asing pertama Howard Stringer.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya