VIVAnews - "Perang belum berakhir," demikian kata Presiden Amerika Serikat (AS), George W. Bush, dalam jumpa pers bersama dengan Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki di Baghdad, Minggu 14 Desember 2008. Pernyataan itu dilontarkan Bush sebelum dia dilempari sepasang sepatu oleh seorang wartawan.
Dalam kunjungan dadakan ke Irak tersebut, Bush yakin bahwa perang yang digalang AS di Irak bakal segera tuntas. "Yang pasti, sedang dalam proses untuk menang," kata Bush. Selain mengumumkan penarikan pasukan AS dari Irak pada akhir 2011, kunjungan Bush ke Baghdad sekaligus pamitan kepada pimpinan setempat bahwa dia akan pensiun lima pekan lagi, 20 Januari 2008.
Sejak invasi ke Irak 2003, AS masih menempatkan 150.000 pasukannya kendati rezim Saddam Hussein berhasil digulingkan dan membentuk pemerintahan baru. Namun di Irak, AS kehilangan nyawa 4.209 tentara dan warganya serta telah mengeluarkan anggaran US$576 miliar.
George W. Bush setelah dilempar sepatu (kiri bawah) (AP Photo/Evan Vucci)
Tadinya, invasi AS ke Irak dengan alasan untuk menyingkirkan senjata pemusnah massal yang dimiliki Saddam. Tak ada bukti ada senjata pemusnah massal, AS akhirnya mengalihkan misi di Irak dengan tujuan untuk menciptakan demokrasi dan kestabilan di negara tersebut.
"Masih ada lagi yang harus dilakukan," kata Bush dalam konfrensi pers yang juga dihadiri Nouri al-Maliki. Saat itu pula dia langsung dilempari sepasang sepatu. Beruntung, Bush luput dari serangan itu. Menurut tayangan CNN, pada lemparan pertama dia berhasil membungkuk, sedangkan pada lemparan kedua, wajah Bush berhasil dilindungi oleh tangan al-Maliki dari hajaran sepatu.
Di negara-negara Arab, melempar sepatu adalah ungkapan penghinaan. (AP)
Kisah Heroik Anggota TNI Keturunan Tionghoa Tak Bocorkan Rahasia Negara Meski Disiksa Musuh
Ada kisah menarik dari seorang prajurit elit TNI Angkatan Laut keturunan Tionghoa yang menjadi sorotan dalam konflik Indonesia dan Malaysia beberapa tahun silam.
