VIVAnews - Ini bukan judul lagu. Judul tulisan ini penulis buat untuk teman-teman blogger khusus menginformasikan keadaan negara Indonesia di bulan ini. Mengapa? Karena di bulan Desember ini banyak keceriaan, inilah buktinya.
Harga bensin sudah turun jadi lima ribu rupiah saja. Rakyat menjadi ceria. Kita harus bersyukur, walaupun naik bus tetap saja tidak bisa turun tarifnya.
Di negeri ini banyak muslim yang sudah mampu berangkat haji, semua ceria. Semoga jadi haji mabrur.Walaupun ada juga yang tidak ceria karena batal berangkat akibat kena tipu. Untuk yang ini, saya sarankan untuk tetap ceria. Itu artinya Allah belum memanggil kita dan harus kudu bersabar.
Hari Raya Idul Qurban umat muslim ceria karena dapat daging qurban. Bagi yang tidak kebagian tetap ceria, karena ternyata banyak daging qurban yang kurang layak untuk dikonsumsi, Hiiiii…seram. Lebih baik vegetarian saja!
Para Guru ceria, karena gajinya akan naik tahun depan. Tapi kok baru tahun depan ya? Namanya juga guru, harus banyak sabar dan jadi dolanan politik parpol.
Anggaran pendidikan sudah disetujui pemerintah bisa sampai 20%, rakyat ceria. Karena katanya bisa sekolah gratis. Apa benar ? Ah, jangan-jangan hanya janji.
Ibu-ibu ceria, karena bulan Desember ini ada acara Hari Ibu. Tapi ada yang tidak ceria. Siapa itu? Ibu Kota Jakarta, karena bakal akan ada banjir. Eh tapi nanti dulu Bang Gubernur Fauzi Bowo sudah bikin persiapan. Dijamin Jakarta tak kebanjiran Kalau sampai kebanjiran, anggap saja itu musibah rutin tiap tahun.
Para korban lumpur Lapindo ceria, karena Pak Bakrie akhirnya mengeluarkan duit juga walaupun sempat dimarahi oleh Presiden SBY. Akhirnya perjuangan teman-teman berbuah juga. Semoga pencairannya tidak banyak disunat.
Ssst, ini bukan iklan politik, Presiden SBY makin ceria karena dari hasil angket atau hasil survei beliau masih layak jadi presiden lagi. Kalau yang satu ini saya hanya bisa berkata, siapapun Presidennya, minumnya..eh salah, rakyatnya harus ceria dan sejahtera.(Wijaya Kusumah, Guru SMP Labschool Jakarta)
Gak Main-main, Manusia Silver di Makassar Bisa Raup Hingga Rp 8 Juta per Bulan
Dinsos Kota Makassar Sulawesi Selatan membeberkan temuannya terkait pengemis di Kota Daeng, salah satunya soal penghasilan manusia silver yang mencapai Rp8 juta per bulan
