Politisi PAN Abdul Hakam Naja

"Lia Eden Harus Koordinasi dengan Polisi"

VIVAnews - Abdul Hakam Naja, Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi masalah agama, menyatakan perbuatan Lia Eden dan kawan-kawan biasa saja asal tidak mengganggu ketertiban umum. Agar tidak sampai mengganggu, politis Partai Amanat Nasional itu menyarankan Lia Eden berkoordinasi dengan polisi.

"Saya pikir, harus ada semacam kesepakatan antara Lia dan aparat untuk berkoordinasi (mengenai) koridor atau batasan mana yang bisa dilakukan atau tidak oleh Lia," kata Abdul Hakam Naja di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 15 Desember 2008.

"Memang ini masalah keyakinan. Sebenarnya apa yang dilakukan Lia Eden adalah biasa, selama itu menyangkut pribadi, tapi kalau sudah disebarluaskan dan mengganggu lingkungan, itu sama saja dengan mengganggu ketertiban umum sehingga masuk ke wilayah hukum," ujar Hakam Naja menjelaskan.

Memang masalah keyakinan, kata Hakam, tidak bisa dipaksakan. Ada orang yang beragama ada ada yang tidak beragama. Sesama beragama pun tidak boleh saling menjelekkan apalagi menistakan.

"Lia dianggap menistakan agama sehingga berpotensi memunculkan konflik horizontal. Jadi penahanan Lia sebenarnya bertujuan untuk mengamankan dirinya dan juga untuk menghindari konflik," kata Hakam.

Senin pagi, pukul 05.30 WIB, polisi mengamankan Lia Eden bersama 23 pengikutnya ke markas Polda Metro Jaya. Menurut Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Asfinawati, terdapat sepuluh anak-anak di antara pengikut yang diamankan polisi.

Kaum Eden dipimpin Lia Aminuddin atau dikenal Lia Eden. Ibunya bernama Zainab, dan bapaknya bernama Abdul Ghaffar Gustaman, seorang pedagang dan pengkhutbah Islam aliran Muhammadiyah. Pada umur 19 tahun, Lia menikah dengan Aminuddin Day, seorang dosen di Universitas Indonesia dan dikaruniai empat orang anak.

Selain menganggap dirinya sebagai menyebarkan wahyu Tuhan dengan perantaraan Jibril, dia juga merasa memiliki kemampuan menyembuhkan penyakit. Dia juga mengarang lagu, syair dan juga buku sebanyak 232 halaman berjudul, "Perkenankan Aku Menjelaskan Sebuah Takdir" yang ditulis dalam waktu 29 hari.

EVOS dan Pop Mie Rayakan 6 Tahun Kolaborasi, Perkuat Komitmen untuk Majukan Esport Indonesia
Pasangan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Kemenangan Prabowo-Gibran Diharap Jadi Peluang Kembangkan Ekonomi Berbasis Laut

Pasangan Prabowo-Gibran bakal memimpin Indonesia periode 2024-2029 setelah MK menolak seluruh permohonan terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024