VIVAnews - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta bergerak stabil di kisaran level 11.050-11.100/US$.
Menurut Andi, dealer valas PT Bank CIMB Niaga Tbk, penguatan sebagian besar mata uang regional terhadap mata uang dolar AS sempat mendorong rupiah menguat ke posisi 10.950/US$.
"Buruknya data ekonomi AS yang memicu dolar melemah," katanya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2008.
Namun, dia mengakui, masih tingginya permintaan dolar AS untuk bayar utang menjelang akhir tahun juga mendorong rupiah menembus kisaran level 11.050-11.100/US$ ketika ditutup di pasar spot antarbank Jakarta.
"Jadi, kalau dilihat transaksi hari ini masih stabil dan tidak ada kejadian yang mengkhawatirkan," ujar Andi.
Pada data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 16.05 WIB, Rabu, 17 Desember 2008 berhenti di posisi 10.978/US$. Sedangkan data kurs transaksi Bank Indonesia, mata uang lokal itu berada di level 10.950/US$.
Di kawasan regional, peso Filipina, ringgit Malaysia dan dolar Singapura yang beberapa hari terakhir menguat juga kembali menguat masing-masing 1,09 persen, 0,72 persen, dan 0,85 persen. Demikian pula dengan baht Thailand yang menguat 0,63 persen dan yen Jepang 0,80 persen.
Sementara itu, mata uang yang melemah di antaranya dolar New Zeland 0,71 persen, dolar Australia 0,08 persen, dan dolar New Zealand 1,18 persen.