Kader PPP Beda Pendapat Soal Calon Presiden

VIVAnews - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan, Bachtiar Chamsyah, Rabu 17 Desember 2008 kemarin menyatakan partainya cenderung menjagokan kembali pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla dalam Pemilihan Presiden 2009. Pernyataan Bachtiar ini, menurut Wakil Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu PPP Lukman Hakim Saifudin, adalah pendapat pribadi.

"Masing-masing anggota PPP punya hak berpendapat dan hal itu lumrah. Tidak hanya dalam urusan calon presiden mereka seperti itu tapi juga dalam isu lain," kata Lukman Hakim di sela-sela Rapat Paripurna DPR di Senayan, Jakarta, Kamis, 18 Desember 2008.

"Selama keputusan belum diambil oleh DPP, silakan masing-masing kader berwacana sesuai dengan pandangan dan kehendaknya masing-masing. Itu tidak akan mengganggu soliditas partai, justru merupakan bukti keragaman pikiran yang ada di PPP," ujar Lukman melanjutkan.

Menurutnya, perbedaan pendapat terjadi karena tiap anggota punya parameter sendiri dalam melihat siap saja di antara calon-calon presiden yang sesuai dengan aspirasi mereka. Tapi Lukman menjamin, ketika putusan sudah dijatuhkan, maka setiap kader PPP wajib tunduk dengan apapun hasil keputusan PPP.

PPP sejak pekan lalu menggelar 'Forum PPP Mendengar' yang menghadirkan sejumlah tokoh yang menyatakan siap maju sebagai calon presiden. Sejauh ini, PPP telah menghadirkan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Prabowo Subianto dalam acara yang digelar di kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP di Jalan Diponegoro, Menteng, itu.

Acara ini, menurut Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, sebagai upaya mencari calon presiden terbaik untuk PPP. Selanjutnya, PPP juga akan mengundang Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono dalam acara itu.

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024