Saatnya Peduli Kanker Serviks

VIVAnews - Kanker serviks adalah kanker nomor satu yang sering terjadi pada wanita di Indonesia. Namun informasi mengenai hal ini belum banyak diketahui dan terdapat anggapan umum yang salah: banyak kaum wanita merasa tidak berisiko karena mereka menjalani hidup sehat dan tidak berganti-ganti pasangan.

Namun fakta menunjukan bahwa setiap wanita tanpa memandang usia dan latar belakang berisiko terkena kanker serviks yang disebabkan oleh infeksi atau re-infeksi virus HPV (Human Papilloma Virus) penyebab kanker (onkogenik).

Oleh karena itu, Yayasan Kanker Indonesia menetapkan kanker serviks sebagai prioritas pertama dalam programnya. Salah satu programnya adalah dengan membentuk PPKS (Perempuan Peduli Kanker Serviks), yang merupakan komite advokasi pertama di Indonesia yang memfokuskan pada kanker serviks.

Peresmian PPKS dilakukan oleh Menteri Negara Urusan Pemberdayaan Wanita, Prof. Dr. Meutia Farida Hatta Swasono MA pada 18 Desember 2008 lalu. Acara dilanjutkan dengan pembagian flyer kanker serviks sebagai upaya penyebaran informasi dan meningkatkan kepedulian sebanyak mungkin wanita (target 25.000 wanita).

Acara bagi-bagi flyer juga dilakukan penyanyi sekaligus penulis novel, Dewi Lestari yang juga merupakan duta program kanker serviks.

”Saya percaya dengan seringnya mensosialisasikan kanker serviks, wanita Indonesia akan sadar tentang pentingnya deteksi dini dan pencegahan kanker serviks sehingga dicapai masa depan yang lebih baik untuk mengurangi risiko terkena kanker serviks,” ujar penulis novel Supernova ini.

Nah, kenali kanker serviks lebih jauh, agar Anda bisa mencegahnya. Inilah fakta yang perlu Anda tahu seputar kanker serviks.

- Di Indonesia, kanker serviks merupkan kanker nomor satu yang umum diderita wanita Indonesia. Pada 2001, kasus baru kanker serviks sejumlah 2429 dari total kasus kanker, sehingga merupakan peringkat satu yaitu 25,91% dari keseluruhan kanker.
- Di dunia, setiap dua menit seorang wanita meninggal karena kanker serviks.
– Wanita yang aktif secara seksual memiliki risiko terinfeksi kanker serviks atau tahap awal penyakit ini tanpa memandang usia atau gaya hidup.

Bagaimana mendeteksi kanker serviks?
Pap smears atau IVA  dapat mendeteksi awal kanker serviks dimana perubahan sel dapat diidentifikasi di leher rahim.
• Pada umumnya, tidak akan terlihat gejala pada stadium awal dari kanker serviks.
• Risiko berkembangnya kanker serviks pada wanita yang tidak melakukan screening secara teratur adalah lima kali lebih tinggi dibandingkan yang teratur.

PDIP Sumbar Menang Atas Gugatan dari Kader Sendiri

HPV – virus penyebab kanker serviks
• HPV mudah ditularkan melalui kontak seksual
• Kondom dapat mengurangi resiko penyebaran HPV, tetapi tidak dapat sepenuhnya melindungi wanita dari infeksi HPV.

Diperkirakan 50-80 % wanita mendapatkan infeksi  HPV melaui kontak  kelamin dalam hidup mereka dan sampai dengan 50% infeksi tersebut berpotensi menyebabkan kanker.

Pencegahan dengan vaksinasi HPV
Vaksin akan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan virus ketika masuk ke dalam tubuh, sebelum membentuk infeksi.

Di masa yang akan datang, vaksinasi bersama deteksi dini dapat mengurangi risiko terkena kanker serviks dibandingkan hanya dengan deteksi dini. Dan, yang utama dapat mengurangi jumlah deteksi dini yang tidak normal yang memerlukan tindakan lebih lanjut.

Dua tersangka dalam dugaan kasus tewasnya remaja 16 tahun di hotel Jaksel

Remaja di Jaksel Sempat Open BO Sebelum Tewas Dicekoki Narkoba di Hotel

Polisi menjelaskan bahwa remaja inisial FA (16), sempat melakukan open BO sebelum akhirnya tewas karena dicekoki oleh pria berinisial A dan BH. FA melakukan open BO bersa

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024