Krisis Ekonomi di Inggris

Liburan Natal dan Tahun Baru yang Sepi

VIVAnews - Liburan Natal dan akhir tahun kali ini akan terasa lebih sepi. Krisis ekonomi yang menghantam Inggris menyebabkan banyak orang memilih berhemat, dan tinggal di rumah daripada bepergian.

Akibat Banjir, Penerbangan Perdana Maskapai Emirates Airbus 380 dengan 592 Penumpang dari Dubai ke Bali Dibatalkan

Menurut harian The Guardian, dalam laporan yang dirilis Sabtu 20 Desember 2008, diperkirakan ada penurunan dua juta kendaraan di jalanan selama liburan, dibandingkan tahun lalu.

Begitu juga transportasi udara, BAA pengelola tujuh bandara di Inggris, menyatakan tahun ini karyawan mereka akan bekerja lebih santai, karena ada penurunan 373 ribu orang yang bepergian dengan pesawat dibandingkan tahun lalu.

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 

Masa liburan Natal dan tahun baru kali ini juga tercatat sebagai liburan  terpanjang dalam 16 tahun terakhir, karena ribuan pekerja diliburkan lebih awal oleh kantor mereka, dan kembali lebih lambat. Bahkan ada kantor yang masih meliburkan karyawannya hingga 19 Januari tahun depan.

Para pekerja industri otomotif akan menjadi bagian dari mereka yang diliburkan lebih lama. Ford, Aston Martin dan Vauxhall adalah tiga perusahaan yang meliburkan karyawannya lebih awal karena penutupan sementara pabrik mereka.

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Dimulai, Yogyakarta Tuan Rumah Seri Perdana

Federasi Usaha Kecil Inggris (FSB) memperkirakan 500 ribu perusahaan akan tutup dari Senin 22 Desember hingga 5 Januari, masa libur terlama sejak tahun 1992.

"Sekitar 500 ribu usaha, termasuk konsultan dan pekerja sendiri, tak akan bekerja selama periode itu. Motivasinya untuk menghemat uang bensin, pemanas dan biaya-biaya terkait pekerjaan lainnya, seperti ongkos taksi,” kata Stephen Alambritis, juru bicara FSB.

Pemangkasan pabrik mobil diharapkan pas dengan pengurangan perjalanan dengan mobil musim libur Natal kali ini.Asosiasi Mobil Inggris (AA) memperkirakan sepertiga pengendara akan memangkas rencana perjalanan akibat keterbatasan ekonomi.

"Kami rasa akan lebih sepi pada musim libur Natal ini karena 33 persen orang memangkas jadwal perjalanan untuk berhemat. Biasanya dalam tahun-tahun normal, keluarga akan melakukan 2-3 kali perjalanan panjang, tapi kali ini sepertinya mereka membatasinya” kata Edmun King, Presiden AA.

Bisnis maskapai penerbangan juga mengalami tahun yang buruk Natal kali ini. BAA, operator bandara terbesar dan pemilik Heathrow, memperkirakan penurunan 4,5 persen jumlah penumpang di tujuh bandara yang dikelola BAA. Jumlah penumpang musim Natal tahun ini 7,9 juta orang selama kurun waktu 15 Desember hingga 5 Januari, menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 8,3 juta penumpang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya