Saham Unilever Layak Dikoleksi

VIVAnews - Di tengah kondisi melemahnya perekonomian global, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) ternyata mampu menjaga konsistensi pertumbuhannya.

Otto Hasibuan Sebut Gugatan Sengketa Pilpres Anies dan Ganjar Sebuah Kemunduran

Pasalnya, perseroan terus berekspansi bisnis di tengah krisis melalui pembangunan pabrik baru dan akuisisi merek-merek unggulan.

"UNVR layak beli dengan target harga Rp 9.250," kata analis PT Reliance Securities Tbk Andrew Sihar kepada VIVAnews di Jakarta, Senin, 22 Desember 2008.

Selain itu, menurut Andrew, bisnis Unilever yang berada di sektor consumer good relatif lebih tahan terhadap guncangan ekonomi dibandingkan sektor lain. Pasalnya, di tengah kondisi perekonomian yang dalam tekanan, perseroan mampu mempertahankan pertumbuhan penjualannya sebesar 22,4 persen pada kuartal III-2008.

"Tekanan inflasi, naiknya harga bahan bakar minyak (BBM), dan melemahnya rupiah tidak memperlambat pertumbuhan Unilever," jelasnya.

Dia mengatakan, sampai dengan kuartal III-08, penyumbang terbesar kenaikan penjualan Unilever berasal dari kebijakan menaikkan harga jual produk yang meningkat 14 persen dan kenaikan volume penjualan sebesar 7 persen juga membantu meningkatkan pertumbuhan penjualan perseroan.

Menariknya lagi, Andrew menambahkan, meski sedang didera krisis, perseroan terus meningkatkan daya saing bisnisnya melalui pembangunan pabrik kosmetik terbesar di Asia.

MIND ID Pastikan Beri Manfaatan Bagi Daerah Wilayah Kerja, Begini Caranya

Perseroan rela mengeluarkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk membangun pabrik di lahan seluas 10 hektare dengan luas bangunan 22.500 meter persegi dengan kapasitas 53.000 ton per tahun.  "Dengan pembangunan pabrik itu, diperkirakan tidak hanya memperkuat market share UNVR di Indonesia juga di kawasan Asia," ujarnya.

Dia mengakui, saat ini, Unilever merupakan market leader di pasar perawatan kulit di Indonesia dengan pertumbuhan rata-rata 10 persen per tahun.

Selain itu, kata Andrew, yang pasti menjadi pertimbangan positif bagi investor adalah Unilever selalu membagikan rasio dividen yang tinggi, yaitu rata-rata di atas 80 persen pertahun dari laba yang diterima perseroan.

"Tahun ini diperkirakan UNVR akan membagikan dividen sebesar Rp 2,2 triliun atau Rp 290 per saham. Dengan dividen sebesar itu, maka dividen yield dari UNVR bisa mencapai 3,9 persen," jelasnya.

Tentunya, lanjut dia, jika melihat pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang masih dalam tren bearish maka return dari capital gain sulit untuk didapatkan, pastinya investor bakal memilih perusahaan-perusahaan yang konsisten memberikan dividen dengan rasio yang besar. "Jadi, UNVR memang cocok untuk portofolio jangka panjang," tegas Andrew.

Ratna Lim, analis PT Mega Capital Indonesia juga berpendapat, saham berkode UNVR memang layak bagi pemodal yang bermain jangka panjang. Sebab, perseroan bergerak di sektor yang mampu bertahan terhadap krisis global.

Indonesian Students Victim of Germany Human Trafficking Mostly In Debt

"UNVR fokus dengan pangsa pasar domestik, meski juga sedikit ekspor ke mancanegara. Sehingga, ketika daya beli atau impor negara asing turun perseroan tidak terkena imbasnya," ujarnya.

Dia menambahkan, perseroan juga tercatat sebagai perusahaan kosmetik dan makanan terbesar di dalam negeri. Bahkan, UNVR terdaftar di pasar bursa dengan kapitalisasi pasar terbesar. "Yang tidak kalah menarik, Unilever rajin sekali membagi dividen setiap tahun. Ini turut menjadi pertimbangan positif para investor," jelas Ratna.

Ratna merekomendasikan akumulasi beli untuk pelaku pasar jangka menengah dan panjang. Sedangkan untuk jangka pendek, sebaiknya beli terbatas (buy on weakness). "Target harga UNVR sampai akhir 2008 bisa menembus level Rp 8.300-8.500," kata dia. 

Gelandang Manchester City, Rodri

Declan Rice: Rodri Salah Satu Pemain Terbaik di Dunia

Declan Rice memberi pujian untuk Rodri jelang pertandingan antara Manchester City vs Arsenal di Etihad Stadium dalam lanjutan Premier League, Minggu malam WIB 31 Maret.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024