Pengalihan Rekening

BP Migas Surati Perusahaan Tambang

VIVAnews - Kepala Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) Raden Priyono menyatakan akan melayangkan surat untuk memindahkan rekening ke perbankan nasional kepada perusahaan-perusahaan pertambangan yang melakukan kegiatannya di Indonesia. 

Ini merupakan tindak lanjut imbauan pemerintah untuk menggerakkan perbankan nasional. Menyusul ketatnya likuiditas akibat krisis global.  "Kami akan melayangkan surat itu," kata Priyono, di Jakarta, Rabu 24 Desember 2008.

Perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan energi harus menyimpan dananya di perbankan nasional. Priyono mengatakan, pemindahan akun yang sebelumnya berada di luar negeri dan dialihkan ke perbankan nasional sangat wajar, karena kegiatan restorasi berlangsung di dalam negeri. "Tidak ada kesulitan, karena sifatnya hanya memindahkan rekening dari perbankan di luar negeri ke perbankan nasional, terutama perbankan BUMN," katanya.

Priyono menilai kerja sama pembuatan rekening di perbankan nasional merupakan awal dari kerja sama antara industri hulu dengan perbankan. Selama ini proyek pertambangan dan energi yang memperoleh pembiayaan perbankan nasional masih kecil. "Risiko usaha di sektor ini bisa dihitung. Dukungan perbankan pada proyek kerja sama energi memberi kontribusi pada penyediaan energi nasional," ujarnya.

Direkotur Utama BNI Gatot Sowondo mengatakan, pihaknya siap meningkatkan kerja sama strategis dengan perusahaan maupun kontraktor dalam proyek-proyek energi. "Kami terbuka untuk kerja sama ini," katanya.

Doa Ibunda untuk Ernando Ari dan Indonesia U-23
Booth Suzuki di IIMS 2024

Setengah Penjualan Suzuki Berasal dari Mobil Ini

PT Suzuki Indomobil Sales mengumumkan ada kenaikan penjualan 14 persen, di kuartal pertama 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024