Distribusi BBM Subsidi

Menang Tender, Pertamina Potensi Rugi Besar

VIVAnews - Setelah menang tender tugas pelayanan publik atau public service obligation (PSO) untuk pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun depan, PT Pertamina (Persero) justru mengaku berpotensi rugi Rp 2 triliun. Kerugian ini, karena selisih harga atau alpha BBM hanya 8 persen.

Padahal dalam tender ini Pertamina mengalahkan Petronas, Shell Indonesia, Aneka Kimia Raya (AKR) Corporation, Bumi Asri Prima Pratama, dan Trans Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI). Salah satu faktor kemenangannya, Pertamina setuju alpha BBM sebesar 8 persen.

Direktur Utama Pertamina Ari Hernanto Soemarno mengatakan, prediksi tersebut berdasarkan perhitungan asumsi harga minyak mentah US$ 50 per barel, serta kurs Rp 12.000 per US$. "Kami sudah bicara dengan Menteri Negara BUMN dan Menteri Keuangan. Kita lihat saja nanti," ujar dia di sela penyerahan surat penugasan pendistribusian BBM bersubsidi 2009 kepada Pertamina, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Rabu 24 Desember 2008.

Ari mengatakan, titik impas bisnis BBM bersubsidi perseroan terjadi saat alpha 12,5 persen, harga minyak mentah US$ 50 per barel, dan kurs Rp 9.400 per US$. "Kalau rugi kami tinggal lapor ke pemegang saham," katanya. Dalam bisnis distribusi BBM bersubsidi 2008, Pertamina untung Rp 4 triliun. Ini karena harga minyak mentah sedang tinggi.

Jasad Ibu dan Dua Anak Korban Longsor di Garut Ditemukan
PT Freeport Indonesia (PTFI) teken Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PTFI periode 2024-2026 bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh (dok: Freeport)

Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh PTFI menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024