Abhisit Vejjajiva, PM Baru Thailand

Sarjana Oxford Itu Ingin Damaikan Rakyatnya

VIVAnews - Disukai semua rakyat atau tidak, yang penting mereka semua harus dilayani. Itulah janji Abhisit Vejjajiva saat dilantik menjadi perdana menteri baru Thailand, Rabu 17 Desember 20008. Sebagai perdana menteri termuda di Thailand dalam lebih dari 60 tahun terakhir, Abhisit justru langsung menghadapi tantangan yang sungguh berat: bagaimana mendamaikan kembali rakyat Thailand yang terpecah-belah akibat konflik politik yang tengah melanda  Negeri "Gajah Putih" tersebut.

Tak ingin berstatus sebagai perdana menteri ketiga yang terjungkal dari kekuasaan dalam setengah tahun terakhir, pemimpin berusia 44 tahun tersebut bertekad akan mengumpulkan dukungan dari seluruh rakyat Thailand. "Saya ingin memperbaiki sistem politik yang gagal dengan bertumpu pada keadilan dan peraturan hukum," kata Abhisit. "Saat ini negara kita memerlukan persatuan," lanjut politisi berwajah tampan tersebut seperti dikutip laman harian The Nation, Kamis 18 Desember 2008,.

Maka tantangan terberat Abhisit saat ini adalah menjembatani jurang perbedaan politik dan sosial di Thailand sekaligus mempertahankan monarki sebagai institusi yang paling dihormati. Perbedaan kondisi rakyat di kawasan pedesaan dan perkotaan telah dipolitisir dalam beberapa tahun terakhir.

Pembakar Al-Quran Salwan Momika 'Diusir' dari Swedia, Kini Pindah ke Norwegia

Partai Demokrat tampak mendominasi kalangan elit Bangkok dan wilayah selatan, sedangkan Partai Kekuatan Rakyat (PPP) mewakili kepentingan rakyat miskin di wilayah utara dan timur Laut. "Saya ingin memperbaiki sistem politik yang gagal dengan bertumpu pada keadilan dan peraturan hukum," kata Abhisit. "Saat ini negara kita memerlukan persatuan."

Abhisit juga berjanji akan sigap menangani masalah ekonomi dan menindaklanjuti program-program pemerintahan sebelumnya yang masih tertunda. Program-program tertunda tersebut antara lain perawatan kesehatan murah dan dana pembangunan desa.

Pemerintahan Abhisit nantinya akan berupaya menciptakan lapangan pekerjaan untuk kalangan masyarakat miskin, berinvestasi di bidang infrastruktur, dan menyokong harga hasil pertanian yang terkena dampak pelemahan ekonomi. Dia akan membentuk sebuah fondasi bagi pertumbuhan Thailand di masa mendatang dengan meningkatkan pendidikan.

Abhisit yang meraih gelar pasca sarjana bidang ekonomi dari Oxford University, Inggris, ini kemarin juga berpidato dalam bahasa Inggris untuk merangkul koresponden internasional, investor, dan wisatawan.

Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapat 61 Persen Saham Freeport Indonesia, Meski Alot Negosiasinya

Abhisit Vejajjiva dan istrinya, Pimpen

Abhisit dan istrinya, Pimpen (AP Photo)

Jangan Asal Pilih, 5 Tips Ini Harus Diperhatikan Muslimah Saat Memilih Kosmetik Halal

"Saya tahu bahwa selama dua hingga tiga tahun ini, kalian hanya melihat gambaran negatif tentang Thailand. Namun saya tahu bahwa masih ada orang-orang di dunia ini yang mengenal Thailand dengan lebih baik, seperti teman,  rekanan, dan wisatawan." "Saya yakin kalau mereka menyebut Thailand sebagai negara yang penuh senyum, wilayah yang penuh dengan kesempatan dan kebebasan," lanjut Abhisit.

"Saya tahu bahwa banyak di antara kalian yang masih merasa khawatir atas peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini, terutama penutupan bandara. Izinkan saya memberi tahu Anda sekalian bahwa rakyat Thailand menyesalkan kejadian itu dan kami pastikan bahwa kejadian semacam itu tidak akan terulang lagi."

"Sebagai PM Thailand, saya juga akan menjadi pemimpin sidang ASEAN. Izinkan saya meyakinkan Anda kembali bahwa kami berencana melakukan persiapan sehingga Thailand siap menjadi tuan rumah Konfrensi ASEAN, sehingga kita semua menjadi semakin percaya diri bahwa ASEAN dapat terus maju setelah Piagam ASEAN diberlakukan," kata Abhisit.

Duel Vietnam vs Timnas Indonesia

Menakar Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026, Ada Berapa Tahap Lagi?

Harapan pecinta sepakbola melihat Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia kembali muncul. Masih ada berapa tahap lagi untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026?

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024