BBM Turun Lagi

Makassar Berlakukan Tarif Angkutan Baru

VIVAnews - Menyusul turunnya harga premium dan solar pada Desember lalu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberlakukan tarif baru untuk seluruh angkutan umum terhitung mulai Kamis, 1 januari 2009.

“Sesuai kesepakatan awal dengan seluruh pihak terkait, tarif seluruh angkutan umum di Sulawesi Selatan diturunkan 7-10 persen sudah berlaku hari ini,” Kata Sulham Hasan, Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan yang dihubungi VIVAnews, lewat telepon genggamnya.

Dengan keputusan tersebut, Sulham meminta agar seluruh pengusaha dan sopir untuk memberlakukan tarif sesuai aturan. Untuk tarif angkutan antar propinsi turun tujuh persen, angkutan kota turun sepuluh persen, dan layanan taksi Bandara Sultan Hasanuddin 9,5 persen.

Berdasarkan tarif baru tersebut, Dinas Perhubungan provinsi bersama dishub kabupaten/kota mencocokkan ulang tarif yang diberlakukan sepanjang 2008. Jika selama ini, lanjut Sulham, tarif antar provinsi Rp 50.000 maka hari ini menjadi Rp 46.500. “ Ini berlaku untuk semua angkutan antar kota dan provinsi. Tidak ada pengecualian,” tegasnya lagi.

Untuk tarif taksi, tarif buka pintu yang selama ini Rp 5.500 turun menjadi Rp 5.115. Begitu juga dengan tarif dasarnya akan turun dari Rp 3.800/km menjadi Rp 3.534/km. Sedangkan, untuk tarif taksi bandara diberlakukan tiga zona. Untuk zona I, tarifnya turun dari Rp 70 ribu menjadi Rp 65 ribu. Zona II turun dari Rp 90 ribu menjadi Rp 87 ribu, dan zona III turun menjadi Rp 105 ribu menjadi Rp 100 ribu.

Untuk tarif angkutan kota mengalami penurunan sebesar sepuluh persen dari harga sebelumnya. Seperti untuk angkot di Makassar, jika satu trayek tarifnya Rp 2.000, turun menjadi Rp 1.800. Kendati demikian, penurunan tersebut belum bisa diberlakukan hari ini.

“Khusus untuk angkutan dalam kabupaten atau kota, diserahkan sepenuhnya kepada keputusan final dari DPRD kabupaten atau kota masing-masing,” paparnya.

Laporan: Zeena/Makassar

Kunci Pelita Jaya Bekap Prawira Bandung dan Lolos Putaran Final BCL Asia
Ilustrasi pencegahan stunting

Jokowi: Indonesia Succeeded in Reducing Stunting Rate

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) stated that Indonesia successfully in reducing stunting rate to 21.5 percent by the end of 2023.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024