Mahasiswa Manokwari di Makassar Berduka

VIVAnews - Sekitar 30 mahasiswa asal Manokwari, Papua Barat yang tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan melakukan doa bersama untuk para korban gempa. Acara doa bersama tampak berlangsung khidmat. Beberapa diantaranya sempat menitikkan air mata.

Pantauan VIVAnews, doa bersama dilakukan di Asrama Mahasiswa Manokwari di Jalan Nikel, Makassar, Minggu, 4 Januari 2009. Doa tersebut dipimpin langsung Ketua Ikatan Mahasiswa Manokwari, Daud Wabia. Sebagian besar dari mahasiswa tersebut mengenakan pakaian hitam-hitam sebagai simbol duka mereka.

Dalam doanya, Daud meminta keselamatan dan kasih sayang Tuhan atas peristiwa tersebut. Para mahasiswa juga berharap, agar seluruh keluarga yang menjadi korban diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi bencana tersebut.

"Kami berduka dengan peristiwa gempa bumi tersebut. Kami hanya bisa berdoa sambil menunggu informasi lanjut dari daerah kami," Kata Daud kepada VIVAnews, beberapa saat lalu.

Para mahasiswa Manokwari ini mengaku cemas memikirkan kondisi keluarga mereka. Pasalnya hingga siang tadi, beberapa mahasiswa mengaku kehilangan kontak saat mencoba menghubungi nomor telepon keluarga mereka di Manokwari.

"Saya mendengar kabar gempa bumi dari berita tadi pagi. Dan hingga siang ini, saya belum bisa berkomunikasi dengan satupun keluarga saya," tambah Tabuni, salah seorang mahasiswa lainnya dengan nada cemas.

Informasi tidak resmi menyebutkan, korban yang meninggal akibat gempa bumi tersebut sebanyak empat orang. Puluhan bangunan ambruk serta ratusan lainnya retak-retak.

Gempa yang terjadi di Manokwari, Papua Barat tercatat oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR) dan 7,6 SR. Gempa pertama terjadi di kedalaman 10 KM, pada pukul 04.43 WIT atau 02.43 WIB.

Pusat gempa berada di dalam laut, di dekat Pantai Utara Papua. Pusat gempa ini berjarak sekitar 150 KM dari Kota Manokwari atau 170 KM dari Kota Sorong. Karena itu, getaran gempa sangat dirasakan oleh warga Manokwari.

Laporan: Zeena/Makassar

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024