Terimpit Krisis dan Media Internet

Sejumlah Koran di AS Kini Berbagi Berita

VIVAnews - Beberapa tahun lalu, koran-koran di Amerika Serikat (AS), saling bersaing ketat untuk memenangkan porsi jumlah pembaca yang lebih besar. Mereka tak segan-segan mengeluarkan jutaan dolar untuk menambah staf dan membiayai peliputan, mulai dari acara berskala besar hingga cuma pertemuan kecil-kecilan.

Kini situasi telah berubah drastis. Persaingan berganti menjadi kerjasama agar tetap bertahan hidup. Itulah yang kini dilakukan oleh para pengelola dua surat kabar di negara bagian Texas yang sebelumnya saling bersaing, The Dallas Morning News dan The Fort Worth Star-Telegram. Kedua surat kabar tersebut sejak November tahun lalu saling berbagi foto dan liputan konser.
 
"Satu dekade lalu, situasi dunia berbeda," kata Gary Wortel, penerbit Fort Worth. Kini, "Saya tidak lagi melihat kita sebagai para pesaing. Kini kita sama-sama menghadapi fragmentasi media, baik di tingkat nasional maupun internasional," lanjut Wortel. 

Kerjasama yang dulunya tabu tersebut terpaksa dilakukan para pengelola surat kabar saat para pembaca dan pengiklan di AS mulai bermigrasi ke internet. Situasi makin parah bagi industri surat kabar saat turut diguncang krisis ekonomi, yang memangkas tingkat pendapatan.

Maka, dalam beberapa bulan terakhir, pengelola surat kabar di AS berjuang untuk tidak melakukan pemutusan hubungan kerja massal (PHK) dengan berkongsi dengan saingannya, seperti yang dilakukan Dallas Morning News dan Fort Worth Star-Telegram.

"Di masa lalu, kita semua berkutat dalam kisah-kisah yang sama," kata Tony Pederson, mantan editor eksekutif surat kabar Houston Chronicle dan kini menjadi ketua jurusan studi jurnalisme di Universitas Southern Methodist di Dallas. "Saat ada suatu peristiwa berita besar di Texas atau penjuru negeri, semua orang [wartawan] berada di sana. Kini, situasi sudah lain," lanjut Pederson.

Kongsian tersebut makin gencar saat pengelola surat kabar berjuang menghindari PHK karyawan dan pemangkasan anggaran peliputan. Cara tersebut dianggap lebih manusiawi ketimbang menutup kantor biro atau tidak meliput peristiwa-peristiwa penting. 
 
Selain di Texas, kerja sama tersebut juga mulai diterapkan para pengelola surat kabar di Florida Selatan. Begitu pula lima surat kabar di Maine dan delapan koran di Ohio. Mereka saling berbagi liputan dan berita. Begitu pula dengan Washington Post dan The Sun di Baltimore. Desember 2008, mereka berdua mengumumkan kerjasama liputan di negara bagian Maryland. 

Tak hanya di media cetak, media televisi juga menerapkan perkongsian yang serupa. Dua stasiun televisi terkemuka, Fox dan NBC, berencana berbagi siaran video.

Dampak dari kerjasama itu adalah para pembaca bisa kehilangan berita yang beragam. Sedangkan untuk kalangan jurnalis, ketatnya persaingan mendapatkan berita yang eksklusif menjadi luntur.  

"Mungkin akan menjadi situasi yang ideal di dunia yang sempurna saat kita memiliki empat atau lima surat kabar harian yang masing-masing meliput suatu sidang dengar pendapat publik dan kemudian membandingkan liputan-liputan tersebut serta kemungkinan besar mendapatkan hal-hal yang berbeda dari tiap cerita," kata Mark Woodward, editor eksekutif Bangor Daily News, yang mulai bekerjasama berbagai berita dengan sejumlah surat kabar di Maine September tahun lalu. (AP)

5 Fakta Menarik Jelang Duel Manchester United vs Sheffield United
Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan

KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK, mengatakan bakal memonitor program makan siang gratis yang jadi agenda prioritas pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024