JPG Magazine Berhenti Beredar

JPG Magazine, majalah fotografi berbasis komunitas yang terbit dua bulanan menyatakan diri tutup awal tahun ini. Sejak terbit pertama di Januari 2005, majalah yang mengandalkan pembacanya untuk isi konten majalah itu berhasil mengumpulkan sekitar 200 ribu fotografer yang menyumbangkan ribuan foto untuk dimuat. Situs resmi JPG Magazine, jpgmag.com juga berhasil menarik sekitar 300 ribu pengunjung unik per bulan.

Konten yang dipublikasikan di JPG Magazine merupakan foto yang dikirimkan oleh pembacanya lewat situs resmi JPG ataupun lewat Flickr. Setelah itu foto akan dipilih oleh anggota komunitas untuk diterbitkan di edisi cetak berikutnya dari majalah JPG. Pemilik foto yang dimuat berhak mendapat imbalan sebesar 100 dolar per foto. Sebelum tahun 2006, JPG beredar lewat situs lulu.com, situs penerbit buku online. Tetapi setelah itu JPG Magazine menjadi majalah umum yang beredar di lapak. 

Keputusan menjadikan majalah komersil tampaknya merupakan keputusan yang kurang tepat. Rendahnya minat pemasang iklan membuat majalah yang diterbitkan 8020 Publishing itu tak mampu menutup biaya produksi. Setelah umumkan diri tutup 2 Januari dan berhenti beroperasi di 5 Januari 2009, majalah asal Amerika Serikat tersebut dijual.

Menurut informasi Techcrunch, 5 Januari 2009, kini sekitar 20 pembeli potensial telah menyatakan tertarik untuk mengambil alih JPG Magazine. Beberapa di antaranya adalah Flickr, Smugmug, dan Alexander Muse, wiraswastawan pendiri LayerOne, perusahaan bergerak di bidang data dan komunikasi. Wordpress juga sempat menyebutkan ketertarikannya sebelum mengundurkan diri.

Belum ada kepastian berapa nilai yang harus dikeluarkan oleh calon pembeli JPG Magazine dan aset-asetnya.

Kasus Pemerasan Firli Bahuri Mandek, Kombes Ade Safri: Pasti Tuntas
Nikita Mirzani

Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan

Nikita Mirzani bercerita mendapatkan kekerasan baik secara fisik maupun mental dari sang mantan kekasih.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024