BEI Minta Bumi Jelaskan Soal Akuisisi

VIVAnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meminta penjelasan manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) terkait akuisisi sejumlah perusahaan. Bumi Resources mengakuisisi 44 persen saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dan 75,7 persen PT Fajar Bumi Sakti.

"Surat itu masih kami revisi. Siang ini akan dikirimkan," kata Direktur Utama BEI, Erry Firmansyah, di gedung bursa efek, Jakarta, Kamis 8 Januari 2009.

Erry menjelaskan, otoritas bursa akan meminta penjelasan mengenai pihak-pihak yang akan diakuisisi serta pembentukan special purpose vehicle (SPV) pada akuisisi tersebut. "Banyak yang akan kami tanyakan," ujar dia.

Dia mengungkapkan, proses akuisisi oleh Bumi itu tidak bisa dijustifikasi, terutama terkait nilai pembelian. Sebab, akuisisi itu merupakan keputusan perseroan.

Sementara itu, BEI belum meminta penjelasan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) terkait transaksi pengambilalihan saham oleh Northstar Pacific Partners Limited. "Nanti saya tanya ke tim BEI," ujar dia.

Bumi melalui anak usaha yang sahamnya dimiliki lebih dari 99 persen, PT Bumi Resources Investment, secara tidak langsung menguasai sekitar 75,74 persen saham PT Fajar Bumi Sakti.

Penandatanganan shares purchase agreement (SPA) antara Bumi Resources Investment dengan Ancara Properties Limited dilakukan pada 26 Desember 2008.

Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor

Dalam perjanjian tersebut, Bumi Resources Investment mengambil alih 76,9 saham Ancara Properties Limited yang dikeluarkan pada Leap Forward Finance Limited.

Leap Forward memiliki secara tidak langsung 98,5 persen saham yang ditempatkan pada Fajar Bumi Sakti.

Sedangkan pada Darma Henwa, Bumi melalui anak perusahaan yang sama secara tidak langsung mengambil alih 44 persen saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

Pada 23 Desember 2008, Bumi Resources Investment menandatangani SPA dengan Goodrich Management Corp sehubungan pembelian 80 persen saham pada Zurich Asset Investment Ltd. Zurich Asset Investment merupakan pemegang 55 persen saham yang ditempatkan pada Darma Henwa.

Pemerintah Republik Oriental Uruguay menjajaki kerja sama Jaminan Produk Halal (JPH) dengan Pemerintah Republik Indonesia.

Uruguay dan Indonesia Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal

Pemerintah Republik Oriental Uruguay menjajaki kerja sama Jaminan Produk Halal (JPH) dengan Pemerintah Republik Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024