Stimulus Sektor Riil Diaudit 4 Bulan Sekali

VIVAnews - Pemerintah akan mengaudit pemberian stimulus sebesar Rp 12,5 triliun kepada 31 sektor industri setiap empat bulan sekali. Audit dilakukan karena setiap sektor memiliki 'penyakit' yang berbeda-beda.

"Oleh karena itu pesan Bu Ani (Menko Perekonomian Sri Mulyani), setiap empat bulan kalian melakukan reviews. Karena setiap empat bulan kita akan lakukan audit sektor," kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawady usai rapat di Gedung Departemen Keuangan, Jakarta pukul 23.00 WIB, Kamis 8 Januari 2008.

Dari audit itu, kata Edy, pemerintah akan membuat solusinya seperti dalam bentuk pengamanan pasar, stimulus atau trade financing. Solusi ini akan disesuikan dengan penyakit masing-masing sektor industri. Testil, misalnya, saat ini diamankan dari gangguan impor, setelah penyakit lamanya terkait mesin diatasi.

Stimulus yang dikucurkan pemerintah, kata Edy, merupakan prefensi dalam bentuk keringanan, kelonggaran dan sebagainya, dan ekspansi (spending). 

Dengan stimulus ini, banyak perusahaan atau sektor industri yang menjanjikan bisa menaikkan produksinya 10-20 persen. Ini artinya tenaga kerja yang terserap bisa mencapai satu persen. Penyerapan tenaga kerja terbanyak di bidang pariwisata, dan perfilman. Setiap industri nantinya akan diuji dan dipresentasikan berapa tenaga kerja per sektor. "Yang kita himpun sekarang baru 5,1 juta (tenaga kerja). Untuk sektor infrastruktur akan menyumbang tiga juta tenaga kerja," kata dia.

Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Kemenko Marves]

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua sekaligus anggota Dewan Sumber Daya Air Nasional.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024