Surat dari Perbatasan Raffah-Gaza

VIVAnews -- "Alhamdullilah, atas do'a bapak dan ibu, pukul 07.15 malam waktu Rafah, bantuan kemanusiaan rakyat Indonesia untuk Rakyat Palestina tahap kedua telah diseberangkan lewat chekpoint  Raffah - Gaza."

Sepenggal kalimat ini disampaikan Hanibal Wijayanta, wartawan ANTV, melalui pesan pendek telepon selulernya, pada Jumat dini hari 9 Januari 2009. Hanibal ikut dalam rombongan kemanusiaan RI yang mengirimkan bantuan untuk rakyat Palestina.

Rombongan kemanusiaan ini adalah utusan Menteri Kesehatan Siti Fadilah yang bekerjasama dengan Mer-C dan Bulan Sabit Merah. Rencananya mereka berangkat ke Palestina.

Media Asing Soroti Suporter Indonesia di Qatar, Sebut Jadi 'Mini Jakarta'

Namun rombongan tertahan di Kairo, Mesir. Baru sejak dua hari lalu rombongan bisa mengirimkan bantuannya. Itu pun hanya bisa sampai ke perbatasan Raffah-Gaza.

Melalui telepon selulernya Hanibal menceritakan pengalamannya mengantar bantuan ini.

*

Kamis sore 8 Januari 2009, sekitar pukul 17.00 WIB.

Saya dan rombongon tim bantuan kemanusiaan Indonesia untuk rakyat Palestina baru saja berangkat dari Kedutaan Besar RI di Kairo menuju Ismailiyah.

Lalu kami ke Al Arish terus baru ke perbatasan Gaza. Rombongan kami berada dalam dua mini bus. Kami membawa satu truk bantuan obat-obatan.

Menuju ke perbatasan Gaza ini kira-kira akan memakan waktu tujuh jam perjalanan darat. Sepanjang perjalanan terlihat sebuah kawasan Ismailiyah yang begitu subur. Cukup banyak pohon kurma, mangga, greenhouse sayuran, rumput, dan pemukiman.

Belum ada kepastian apakah akan masuk ke Jalur Gaza pada hari ini (Kamis). Kami melihat situasi, karena pengamanan sangat ketat. Dan yang jelas kemarin (Rabu 7 Januari 2008) bom-bom milik Israel berjatuhan di perbatasan Gaza selatan.

Dini hari, tepat pukul 02.02 WIB, Hanibal tiba di perbatasan.Wartawan senior ini menyaksikan sendiri penyerahan bantuan kemanusiaan itu. Kemudian mereka kembali lagi ke Kairo.

*

Berikutnya, kami memperoleh kabar Hanibal hari ini hendak menyeberang ke Jalur Gaza. Ini adalah kawasan yang sejak 13 hari lalu sudah dibombardir oleh tentara Israel. Ratusan jiwa sudah tewas di sini, termasuk anak-anak dan wanita tak berdosa.

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung
Ilustrasi harga tiket pesawat pendorong inflasi.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024