Mobile-8: Konsolidasi Tergantung Operator


VIVAnews
- Direktur Mobile-8, Merza Fachys mengatakan kabar konsolidasi, bahkan merger antar sejumlah operator CDMA Seluler tergantung pada kondisi masing-masing perusahaan.

"Cepat atau lambat, konsolidasi operator seluler memang akan terjadi," ujar Merza saat dihubungi VIVAnews di Jakarta, Kamis malam, 8 Januari 2008. "Ini seperti manusia saja, cepat atau lambat juga akan meninggalkan dunia."

Namun, Merza menekankan merger atau konsolidasi operator seluler sangat bergantung pada kondisi masing-masing perusahaan. Apakah mereka membutuhkan untuk melakukan konsolidasi atau tidak.

Apalagi, persaingan antar operator seluler sudah sangat berat. Dalam situasi persaingan ketat dengan pertumbuhan jumlah pelanggan seluler yang cuma 10 persen, semua operator menghadapi tantangan berat. "Telkomsel yang terbesar saja sulit, apalagi operator yang lebih kecil."

Dia memberikan contoh karena saling membutuhkan dan persaingan yang ketat itu, aksi konsolidasi malah sudah terjadi di industri hulu atau vendor telekomunikasi. Misalnya di kalangan produsen ponsel, Sonny bergabung dengan Erricson, atau Nokia bermitra dengan Siemens.

Direktur PT Smart Telecom Ubaidillah Fattah kepada VIVanews mengatakan tiga operator CDMA, seperti Mobile 8, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia dan Smart Telecom telah melakukan pembicaraan untuk menjajaki kerjasama untuk melawan pemain besar. "Tapi, ini masih pembicaraan awal," ujar Ubaidillah.

Menurut Merza, kemungkinan konsolidasi antara operator memang memungkinkan terjadi, termasuk antara Mobile-8 dengan operator lain. "Jangankan dengan Sampoerna, dengan Indosat saja bisa terjadi," ujarnya.

Namun, dia mengaku terkejut saat dikonfirmasi bahwa ketiga operator sudah bertemu untuk menjajaki proses konsolidasi. "Saya malah belum tahu apa-apa," ujarnya.

Kalau pembicaraan itu terjadi di tingkat pemilik operator, menurut dia, mungkin saja hal itu terjadi. Menurut dia, bisa saja pemilik yang semula memiliki satu operator, ingin membeli operator lain.

3.37 Mln Hectares Palm Plantation Inside Forest Area, KLHK Identifies
Catherine Wilson

Catherine Wilson Tuntut Nafkah Rp100 Juta Per Bulan, Idham Masse Ungkap Hal Mengejutkan

Kata Catherine Wilson, suaminya sempat janji untuk menafkahinya Rp100 juta per bulan. Hal tersebut sudah tertuang di perjanjian pranikah Idham Masse dan Chatherine

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024