Imbas Krisis Moneter

Industri Film Porno Minta Bailout U$ 5 Miliar

VIVAnews - Benarlah anggapan bahwa krisis moneter di Amerika Serikat telah menjerat berbagai macam industri. Tidak hanya industri perbankan dan otomotif, para produsen film dan majalah porno juga ikut terkena krisis moneter.

Itu sebabnya dua konglomerat industri hiburan pornografi, Larry Flynt dan Joe Francis, Rabu 7 Januari 2009, mengajukan permohonan dana talangan (bailout) dari pemerintah federal sebesar US$ 5 miliar untuk menyelamatkan perusahaan mereka. Flynt dikenal sebagai pendiri industri hiburan Larry Flint Productions, yang terkenal dengan majalah porno, Hustler, sedangkan Francis merupakan pendiri Mantra Films, Inc - yang meluncurkan serial DVD Girls and Guys Gone Wild.
 
Menurut Francis, tidak adil rasanya kalau pemerintah selama ini hanya memberikan bailout kepada industri perbankan dan otomotif. "Kenapa bantuan itu tidak diberikan juga kepada industri yang juga membuat bangsa ini hidup?" kata Francis seperti dikutip laman surat kabar The Atlanta Journal-Constitution.

Oleh karena itu, Francis telah mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri Keuangan Henry Paulson dan Barney Frank, anggota Kongres yang memimpin komisi keuangan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Permohonan bailout senilai US$ 5 miliar tersebut diajukan mengingat pendapatan industri pornografi di AS menderita kehilangan pendapatan sebesar US$ 18 miliar dalam tiga tahun terakhir.

Salah satu penyebab penurunan pendapatan adalah anjloknya tingkat penjualan dan penyewaan DVD film porno, yaitu sekitar 22 persen tahun lalu. Apalagi di tengah krisis keuangan, masyarakat cenderung membuka situs-situs porno secara gratis. 
 
"Masyarakat tampaknya sudah begitu depresi untuk bisa aktif secara seksual," kata Flynt dalam siaran persnya. "Bangsa ini sudah sangat tidak sehat. Orang Amerika bisa hidup tanpa mobil dan sebagainya, namun mereka tidak bisa apa-apa tanpa seks," lanjut Flynt.

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia
Tim Penyelamat Evakuasi Korban di Gedung Konser Moskow (Doc: X)

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Amerika Serikat (AS) disebut toleh Rusia elah mengambil tindakan terburu-buru dengan menyalahkan kelompok teror ISIS, atas teror di Moskow.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024