VIVAnews - Kalangan anggota DPR menilai pemerintah seharusnya menurunkan harga bahan bakar minyak lebih rendah dari yang diumumkan Senin, 12 Januari 2009.
"Seharusnya, harga premium tanpa subsidi diturunkan di level Rp 3.500 per liter," ujar anggota Komisi Energi DPR, Alvin Lie dalam pesan pendeknya kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa, 13 Januari 2009. "Harga solar juga di kisaran tersebut."
Alasannya, menurut dia, harga minyak mentah dunia mencapai titik keseimbangan di kisaran US$ 40 per barel dan kurs rupiah mantap di level 11.000 per dolar AS.
Dia memberikan contoh di Malaysia. Harga bensin RON92 atau setara dengan Pertamax, cuma sekitar Rp 5.700 per liter tanpa subsidi.
Untuk domestik, coba bandingkan dengan penurunan harga Pertamax dan Pertamax Plus, serta Shell Super dan Super Extra dari titik tertinggi bulan Agustus hingga sekarang, penurunannya sudah berapa ribu rupiah per liter.
Menurut dia, Shell Super Extra pernah mencapai harga Rp 11.600, Senin kemarin, Alvin membeli di harga Rp 6.400 per liter atau sudah turun Rp 5.000 per liter atau sudah hampir separoh dari titik tertinggi. "Tapi, premium baru turun sak cret (sedikit)."
Pemerintah kemarin mengumumkan penurunan kembali harga BBM. Premium dan solar sama-sama diturunkan menjadi Rp 4.500 per liter. Selain BBM, pemerintah juga menurunkan harga minyak goreng, tarif angkutan dan tarif listrik industri.
Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan
Nikita Mirzani bercerita mendapatkan kekerasan baik secara fisik maupun mental dari sang mantan kekasih.
