69 CCTV Pemantau Banjir Rusak

VIVAnews - Sebanyak 69 close circuit television (CCTV) pemantau banjir di wilayah Jakarta rusak. Dari 160 CCTV milik Crisis Center Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsian DKI Jakarta, hanya 91 yang berfungsi.

Kerusakan disebabkan berbagai faktor antara lain frekuensi radio bergeser, tak ada aliran listrik terkena petir, tertimpa pohon tumbang, dan tersangkut layang-layang. "Untuk kerusakan ringan bisa diperbaiki satu sampai dua minggu," kata Dimas, salah satu operator CCTV di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu 14 Januari 2009.

CCTV yang mengalami kerusakan itu tersebar di sejumlah titik seperti Pasar Kramatjati, Bukit Duri Utara, dan Stasiun Pompa Penjaringan, Pintu Air Sunda Kelapa, Pintu Air Manggarai arah Istana, dan Pintu Air Karet. Dari 14 pintu air di Jakarta hanya enam pintu air yang terpasang CCTV. Tapi yang berfungsi hanya CCTV di tiga pintu air yaitu Penjaringan, Manggarai, dan Marina.

Idealnya CCTV dipasang di setiap persimpangan jalan. Selain untuk memantau genangan air dan banjir, CCTV juga berfungsi untuk memantau kemacetan jalanan Ibu Kota. Dimas mengatakan, selama ini banyak pihak yang menentang pemasangan CCTV ini. Seperti pengelola Taman Impian Jaya Ancol yang menolak pemasangan CCTV lantaran tak mau banyak kabel yang melintang. "Kantor-kantor kotamadya juga banyak yang menolak," ujarnya.

Saudi Arabia Permits All Types of Visas to Perform Umrah
Sosok mayat bayi baru lahir ditemukan mengambang di Kali Kanal Banjir Barat, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus) oleh petugas saat sedang menjaring sampah di kali.

Kasus Temuan Mayat Bayi Tanah Abang, Polisi Tangkap Orang Tua

Sosok mayat bayi baru lahir ditemukan mengambang di Kali Kanal Banjir Barat, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Jakpus).

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024