Jelena Jankovic

Ratu Tanpa Mahkota

VIVAnews - Dalam dunia tenis, Grand Slam merupakan gelar tertinggi dan terprestise. Bila seorang petenis sudah memenangkan Grand Slam, sudah jadi jaminan rangking mereka akan langsung terkatrol.

Namun, teori ini tak berlaku untuk petenis nomor 1 dunia, Jelena Jankovic. Perempuan Serbia ini jadi satu-satunya petenis yang tak pernah masuk ke satu pun final Grand Slam, tapi berhasil jadi petenis nomor satu dunia.

Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara Imbas Erupsi Gunung Ruang

Jankovic mengalahkan petenis Amerika Serikat, Serena Williams, yang notabene sudah mengumpulkan 18 gelar Grand Slam.

Jankovic lahir 23 tahun lalu dari kedua orangtua ahli ekonomi. Karir tenisnya dimulai pada usia sembilan tahun ketika JJ --julukan yang diberikan oleh media-- diperkenalkan pada dunia raket oleh kakak laki-lakinya.

Dari sana mulai terlihat bakat alami JJ. Di usia 16 tahun, ia sudah mampu menyabet juara junior Australian Open 2001.

Hanya butuh waktu dua tahun buat JJ menembus peringkat 100 besar dunia. Kemenangan demi kemenangan, mengantarnya melesat ke dalam daftar yang dilepas ATP itu. Hingga akhir 2004, JJ sudah bercokol di peringkat 28 dunia.

Namun, perempuan kelahiran 28 Februari itu tampaknya tak pernah jodoh dengan Grand Slam. Pada Grand Slam pertamanya di Australia Open 2006, JJ sudah kandas di babak pertama.

Kemalangan yang berlanjut di US Open ketika ditekuk Justine Henin 4–6, 6–4, 6–0. Namun, berbagai kemalangannya di Grand Slam tertutupi sempurna dengan kemenangan di turnamen lain. Alhasil, di akhir 2006, ia sudah berdiri di peringkat 12 dunia.

Sayangnya, hanya butuh waktu kurang dari sebulan untuk merontokkan prestasi itu. Kali ini lagi-lagi Grand Slam Australia Open yang menjegal langkahnya. Kekalahan telak dari Serena Williams 6–3, 6–2, membuatnya terpental dari 10 besar dunia.

Peringkat JJ langsung melonjak lagi dengan kemenangan di dua dari enam turnamen tanah liat. Termasuk mengalahkan Venus Williams di Family Circle Cup di Carolina Selatan, AS. Meski ia lagi-lagi gagal di Grand Slam French Open, namun hasil ini cukup membawanya ke peringkat 3 dunia.

2008 langsung dibuka kekasih Mladan Janovic itu dengan sukses kali pertama ke perempat final Australia Open. Ia sukses membalas dendam kepada Serena Williams.

Sayangnya, ia dibantai di babak berikutnya oleh Maria Sharapova 6–3, 6–1. Hampir sama dengan cerita tahun sebelumnya, JJ perkasa di turnamen lain.

Tapi, akhirnya semua kerja keras JJ terbayar pada 11 Agustus 2008. Ia tercantum sebagai petenis terbaik dunia.

JJ menjadi petenis ketiga --setelah Amélie Mauresmo dan Kim Clijsters-- yang menempati peringkat 1 dunia tanpa memenangi satu pun gelar Grand Slam. Meski gelar itu sempat lepas ke tangan Ana Ivanovic, ia berhasil merebutnya kembali pada 6 Oktober 2008.

Jankovic dianggap sebagai salah satu petenis terbaik karena kemampuan bertahan yang luar biasa. Petenis bertinggi 177 cm ini juga tak kenal lelah menyusur setiap sudut lapangan.

Grand Slam hanya satu titel dalam lautan tenis. Meski bergengsi, Ratu bukanlah Ratu tanpa mahkota. 
Akankah Sang Ratu meraih mahkotanya di Australian Open 2009 sebentar lagi?

Mykhaylo Mudryk

Bom Transfer Arsenal! Arteta Siap Rekrut Bintang Chelsea Idamannya

Arsenal memanfaatkan kesempatan. Mikel Arteta dikabarkan ingin mendatangkan pemain sayap baru di jendela musim panas dan dikenal sebagai pengagum Mykhaylo Mudryk.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024