Mandala Siap Tantang Krisis

VIVAnews - PT Mandala Airlines optimistis masih bisa menantang badai krisis 2009. Dengan mengusung pesawat Airbus yang serba baru, Mandala yakin bisa mengalahkan kompetitor.

"Bisnis penerbangan 2009 masih ada peluang positif, karena ada penguatan kebutuhan transportasi udara," kata Head of Corporate Communication Mandala Trisia Megawati KD dalam jumpa pers di Surabaya, Kamis malam, 15 Januari 2009.

Ia mengatakan, bisnis penerbangan di Indonesia pasarnya masih sangat luas. "Kegiatan bisnis yang ada di Jakarta hanya 30 persen, sisanya 70 persen berada di luar Jakarta," ujarnya.

Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa

Dengan alasan ini, prospek bisnis penerbangan masih bagus selama beberapa tahun mendatang.

"Kami yakin karena kebutuhan perjalanan bisnis ke daerah tetap tinggi," ujarnya.

Selain itu, lanjut Trisia, dengan pesawat yang berumur masih muda, maka gambaran penerbangan di Indonesia yang selama ini dianggap buruk oleh Eropa bisa dijadikan senjata memenangkan persaingan.

Mandala dapat bersaing untuk mendapatkan kepercayaan konsumen dengan pesawat baru. "Kami menerapkan manajemen sistem keamanan penerbangan standar Eropa."

Uni Eropa pada Maret 2009 akan mengevaluasi dan menerapkan selektif ban. Saat ini Indonesia masih dilarang terbang ke Eropa. Mandala merupakan salah satu maskapai yang direkomendasikan pemerintah Indonesia untuk diizinkan terbang ke Eropa selain Garuda dan Chartered Airlines. "Tapi kita menginginkan establish di regional dulu dan belum untuk ke internasional," kata Trisia.

Mandala memfokuskan bisnis penerbangan domestik dan regional, untuk menyambut penerbangan bebas 2010 mendatang.

Istri Ungkap Kondisi Terkini Parto Patrio Usai Jalani Operasi

Tahun ini, Mandala menargetkan bisa menjaring 6-7 juta Penumpang. "Kami sediakan 600 ribu kursi per bulan," katanya. Hingga 2014, Mandala direncanakan sudah memiliki 30 pesawat Airbus baru.

Pasar potensial Mandala adalah rute penerbangan Surabaya. Dalam satu hari, sebanyak enam kali penerbangan. Posisi kedua ditempati Semarang dengan frekuensi empat kali penerbangan per hari.

"Di Semarang market share kami nomor dua setelah Garuda. Garuda dengan delapan kali penerbangan, share-nya hanya berkisar 40 persen dan kami
31 persen, itu artinya penumpang pesawt kami cukup banyak," katanya.

Pada 2008 lalu, realisasi jumlah penumpang Mandala sekitar 4,5 juta dari target 5 juta. Ini meningkat dari 2007 yang hanya 1,5 juta. Trisia mengatakan, pada 2010 saat era open sky diberlakukan, Mandala bisa lebih kompetitif.

Ilustrasi madu

Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni

Perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024