Irvan Beka

Valentino Rossi Lebih Berani dari Kaka

VIVAnews – Bagi pendukung AC Milan, fakta kalau Kaka tetap bertahan bersama mereka tentu merupakan sebuah anugrah yang luar biasa. Mereka tetap akan memiliki seorang penyerang dengan kemampuan yang eksklusif sekaligus seorang laki-laki yang amat ramah dan rendah hati.

Namun batalnya Kaka hijrah ke Manchester City punya makna yang lebih penting. Sepakbola telah selamat. Selamat dari rongrongan kapitalisme yang percaya kalau uang bisa membeli segalanya.

City dengan taipan Timur Tengah-nya, demikian The Sun, yang punya harta sebanyak £ 35 miliar atau sekitar Rp 560 triliun, memang bisa membeli hampir semua yang mereka mau. Uang sebanyak itu bisa membeli  700 ribu, sekali lagi 700 ribu, buah Toyota Alphard. Lebih banyak lagi tentunya jika sang Sheikh mendapatkan potongan harga karena membeli mobil dengan jumlah demikian banyak.

Tapi kini, satu dari sedikit hal yang tak bisa dibeli oleh uang adalah Kaka. Padahal, City sudah menawarkan nilai transfer sebesar £ 107 juta (€ 120 juta), sekitar Rp 1,7 triliun, agar Kaka segera pindah bulan Januari ini.

Siapa pun dia, betapa pun hebatnya, jika ia dihargai dengan nilai setinggi itu maka sepakbola akan rusak. Siapa yang punya uang, maka dia bisa memiliki semua pemain hebat dunia. Sama seperti jika kita memainkan game Championship Manager sambil melakukan cheat dengan masuk ke menu editor, dan mengubah modal uang yang dimiliki klub yang kita pegang.

Kompetisi basket NBA sudah waspada dengan bahaya ini. Mereka menerapkan peraturan salary cap secara tegas. Tim kaya tidak serta merta bisa mendapatkan pemain yang mereka mau karena pemain dengan nilai transfer tinggi tentu juga bergaji (salary)selangit pula.

Untung pada kasus Kaka ini, sang pemain memilih untuk main di level tertinggi ketimbang harus hijrah ke City yang untuk lolos ke Piala UEFA musim depan saja harus bekerja lebih keras lagi. Kaka pun sukses menunjukkan kalau uang semata tak bisa membeli dirinya.

ASDP Catat 98,2 Persen Penumpang Ferry Sudah Punya Tiket saat Sampai Pelabuhan


Tapi yang jelas,  sadar atau tidak,  Kaka telah mengakui kalau dirinya tidak punya keberanian seperti Valentino Rossi ketika pindah dari Honda ke Yamaha tahun 2004. Saat itu banyak yang menilai kalau Rossi ‘gila’ karena pindah dari tim yang telah memberinya tiga gelar juara dunia.

Apalagi Yamaha saat itu dianggap sebagai tim kelas dua. Namun apa hasilnya? Vale Rossi sukses memberikan gelar juara dunia pertama kalinya bagi Yamaha dalam 12 tahun terakhir. Dan kini, tak ada yang meragukan bagaimana hebatnya ‘The Doctor.’

Irvan Beka
Wartawan VIVAnews
irvan.beka@vivanews.com

TKN Sebut Puluhan Ribu Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi Amicus Curiae
Ketua BKSAP DPR RI, Fadli Zon

Fadli Zon Sebut Perang Iran-Israel Berpotensi Meluas dan Picu Perang Dunia III

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyatakan deeskalasi atau menahan diri dapat mencegah meluasnya konflik di Timur Tengah saat ini.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024