2009, UKM Optimistis Perdagangan Stabil

VIVAnews - Tingkat kepercayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada tahun ini tetap tinggi untuk mempertahankan volume perdagangan di tingkat yang sama dari tahun sebelumnya, baik di pasar regional maupun dunia.

UKM Indonesia, dari hasil survei bertajuk Asia-Pasific Small Business Confidence Survey yang dilakukan HSBC pada kuartal IV 2008 optimistis prospek perdagangan dengan negara China yang perekonomiannya cukup kuat di tengah krisis global tetap berlangsung pada 2009.

Senior Vice President Small and Medium Enterprises HSBC Jeffrey C Tjoeng menuturkan optimisme itu didorong keyakinan UKM Indonesia atas pertumbuhan dalam negeri dan keyakinan pasar regional dan dunia.

Sedangkan mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi dunia pada 2009, mayoritas responden dari 3.023 responden di 10 negara menginginkan kondisi perekonomian yang sama atau lebih baik dari 2008.

Sebagian besar UKM di Indonesia, kata Jeffry, percaya kinerja ekonomi dapat dipertahankan pada 2009 dan 13 persen berharap bisa lebih baik. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi tumbuh 4-4,5 persen dinilai cukup besar pada saat ekonomi negara-negara lain merosot tajam," ujarnya 

Sedangkan tingkat kepercayaan UKM terhadap pertumbuhan ekonomi yang tertinggi dari 10 negara yang disurvei HSBC adalah Bangladesh 58 persen, Vietnam 44 persen dan India 38 persen.

Adapun perdagangan dengan China, perdagangan regional dan dunia, sebagian besar UKM Indonesia juga masih percaya akan mempertahankan volume perdagangannya.

Survei juga menunjukkan, 63 persen UKM Indonesia percaya dapat mempertahankan perdagangan dengan China, yang merupakan salah satu negara kuat yang stabil pada krisis. 

Ini Live Streaming Timnas Indonesia U-23 Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia

71 persen UKM Indonesia juga percaya dapat mempertahankan volume perdagangan regional serta 60 persen mampu menjaga perdagangan di level dunia.

Optimisme UKM Indonesia tersebut, menurut Jeffrey, disebabkan karena UKM merasa pertumbuhan masih ada dan lebih tinggi dibanding negara-negara lain seperti Hongkong, Singapura, dan Taiwan yang sangat terpukul oleh krisis.

Meskipun ada pengaruh krisis terhadap jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK), dari survei terlihat tingkat PHK di Indonesia lebih baik dibanding negara-negara lain. "Imbas krisis pasti ada pada PHK, tapi tidak sedrastis negara seperti Hongkong dan Singpura," katanya.

Head of Small and Medium Enterprises HSBC Steve Miller menambahkan, negara-negara yang terpukul akibat krisis sebagian besar menggantungkan pada ekspor. Sedangkan ekonomi Indonesia di dorong sektor dalam negeri. 

HSBC, kata Steve, juga berkomitmen terhadap sektor UKM. Terbukti,  perusahaan telah mengakuisisi bank ekonomi, bank yang dikenal memiliki pangsa UKM.

Dalam penyaluran kredit tahun ini, HSBC dalam pemberian modal perbankan mempertimbangkan sektor usaha yang memiliki kesinambungan usaha dalam jangka panjang. Jadi, saat ekonomi  berjalan kembali, UKM tersebut akan berkembang dan lebih siap.

Survei ketiga yang dilaksanakan HSBC ini sebelumnya dilakukan pada kuartal IV 2007, dan kuartal II 2008 yang melibatkan 10 negara-negara di Asia Pasifik antaralain Indonesia, Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Cina, Singapura dan Korea yang bertujuan memonitor perkembangan UKM setiap enam bulan.

THR Harus Dibayar Penuh Tak Boleh Dicicil, Menaker Terbitkan SE THR Keagamaan 2024
Ilustrasi asuransi.

MPMInsurance Ungkap Perlindungan Asuransi Kecelakaan yang Banyak Orang Belum Tahu

Saat jalan raya semakin ramai dan kondisi berkendara semakin sulit, kemungkinan terjadinya tabrakan berpotensi meningkat. Asuransi dibutuhkan.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024